Influencer marketing telah menjadi sangat populer sebagai salah satu pemasaran produk di media sosial. Caranya dengan endorsement dari seseorang yang memiliki sejumlah besar pengikut di medsos. Untuk mempromosikan sebuah brand atau produk, influencer dibayar per post sesuai dengan jumlah pengikut dan luas jangkauannya. Cara ini membuat post tidak terlihat seperti sedang jualan atau iklan terang-terangan sehingga lebih efektif memengaruhi opini publik.
Salah satu contoh brand yang sukses dengan tipe pemasaran ini adalah Daniel Wellington (DW), perusahaan jam tangan asal Swedia yang didirikan tahun 2011. Dalam pemasarannya, DW terkenal karena memanfaatkan beberapa influencer di Instagram untuk mempromosikan produk daripada memilih selebriti. Hal ini untuk mendapatkan efek viral yang sama tapi dengan biaya lebih rendah.
Dengan menggandeng influencer untuk memposting gambar mereka mengenakan jam tangan DW dengan imbalan jam tangan gratis, merek ini berhasil mengundang rasa ingin tahu publik dan menempatkan produk mereka di mata pelanggan potensial. Hasil dari pemasaran influencer ini, DW mendapat hampir 4.700% pertumbuhan pendapatan hanya dalam 3 tahun saja sejak 2015.
Baca juga: Mau Ngiklan Lebih Murah dan Efektif? Pake Influencer Saja!
1. Sesuaikan dengan target konsumen
Pertama yang harus dilakukan adalah mengenali profil target konsumenmu. Siapakah target konsumen produk yang kamu promosikan, baik jenis kelamin, rentang usia, hobi atau kriteria-kriteria khusus lainnya. Kemudian carilah influencer yang sesuai dengan target produk tersebut. Hal ini untuk memaksimalkan promosi pada audiens yang tepat dan sesuai.
2. Pilihlah influencer yang terpercaya
Ketika memilih influencer, penting juga untuk melihat sejarah karya profesional mereka untuk dapat menilai integritasnya. Hal ini untuk memastikan pihak yang terlibat dapat memenuhi semua kewajiban untuk mencegah masalah di masa depan. Carilah influencer yang terpercaya. Caranya dengan mencari info sebanyak mungkin apakah influncer tersebut sudah terbiasa melakukan endorsement, pernah mendapat komplain negatif, pernah mengalami kasus penipuan atau bermasalah dengan merek lainnya.
3. Pastikan influencer membuat konten yang menarik
Influencer biasanya merupakan seseorang yang memiliki kemampuan storytelling yang baik. Namun ada baiknya tetap mengarahkan mereka untuk membuat konten yang menarik dan tidak asal-asalan. Hal ini supaya mendorong pengikut mereka ingin mencoba langsung pengalaman yang dirasakan influencer. Posisikan dirimu sebagai partner yang bekerja sama dalam melakukan produksi konten sehingga post yang diunggah dapat 100% mewakili dengan tepat produk yang dipromosikan.
Siap manfaatkan influencer untuk promosi di media sosial?
Baca juga: Jangan Tertipu Endorser Palsu. Ini Tipsnya!