Meskipun Amerika Serikat hingga kini masih merupakan pusat startup dunia, namun investasi di Asia tumbuh dengan sangat pesat, terutama di China, India dan Asia Tenggara. Sebuah riset yang dilakukan oleh Google dan AT Kearney menyebutkan bahwa nilai investasi di Asia Tenggara tumbuh paling cepat di Asia, dipimpin oleh Singapura dan Indonesia.
Dalam penelitian bertajuk “Indonesia Venture Capital Outlook 2017” yang dilakukan dari Mei hingga Agustus 2017 disebutkan bahwa nilai investasi startup Indonesia tumbuh 68 kali lipat hingga mencapai mencapai 3 miliar dolar AS atau setara dengan 39,8 triliun rupiah.
Penelitian ini bertujuan untuk dapat memahami pandangan investor dan prioritasnya di Indonesia dengan menganalisis secara mendalam tentang lanskap Ventura Capital (VC) dan aliran investasi, serta sejumlah wawancara langsung dengan lebih dari 25 VC lokal dan luar negeri.
Namun peluang besar tersebut tentunya butuh sokongan kuat dari banyak pihak terutama pemerintah. “Bukan perubahan yang bertahap yang kita butuhkan, melainkan harus ada sokongan yang sangat kuat untuk menghadirkan talenta-talenta ini agar pihak startup dapat memenuhi permintaan pasar,” ujar Alessandro Gazzini, Partner AT Kearney.
“Seperti yang kita lihat dari pasar-pasar negara maju, pihak pemerintah berperan sangat penting. Investasi mendatang sangatlah bergantung terhadap keyakinan investor terhadap kondisi pasar. Jadi penting memahami bagaimana para investor memandang pasar Indonesia, baik dalam jangka panjang maupun pendek,” tambahnya lagi.
Laporan riset tersebut juga menyebutkan bahwa ada empat area utama yang dapat dilakukan pemerintah Indonesia untuk mempercepat kemajuan ekosistem startup Indonesia antara lain pengembangan SDM, insentif perpajakan, opsi pendanaan, serta kemudahan memfasilitasi startup.
Penelitian ini juga direncanakan untuk menjadi publikasi tahunan. Dengan meneliti lanskap investasi startup Indonesia, studi ini akan memberikan gambaran mengenai pandangan dan rekomendasi bagi para investor, pemilik bisnis, serta pembuat kebijakan tentang bagaimana menciptakan peningkatan untuk semakin memperkuat keyakinan VC terhadap pasar Indonesia serta memikat investasi lokal dan luar untuk tahun-tahun mendatang.
Artikel terkait:
1. Investasi Startup Indonesia Capai 39,8 Triliun pada Tahun 2017
2. 4 Rekomendasi Google dan AT Kearney untuk Pemerintah Indonesia