Transformasi digital telah mengubah industri fashion dari segi marketing, tren dan pengalaman konsumen. Dengan penetrasi smartphone dan internet yang tinggi, industri fashion saat ini tidak cukup dengan memajang iklan di billboard dan menampilkan di majalah atau televisi.
Transformasi digital menyebabkan konsumen mencari pengalaman digital yang lebih berkesan dan bernilai dibandingkan sebelumnya. Konsumen memanfaatkan saluran online untuk meng-upload dan berbagi pengalaman mereka memakai produk dan merek tertentu sehingga menarik awareness dari lingkaran sosial mereka.
Membaca fenomena tersebut, banyak merek fashion beradaptasi dengan dunia digital dan media sosial dalam membangun branding. Hampir sebagian besar merek busana ternama memiliki akun Facebook, Instagram, Pinterest dan lain-lain demi menjaga engagement dengan konsumen.
Seperti dilansir dari Cutomer Think (Rabu, 20/9), salah satu contoh adaptasi ke dunia digital adalah dengan kehadiran Burberry, sebuah poster digital yang menampilkan para model berjalan di atas catwalk secara live streaming di iPads dalam bentuk aplikasi mobile. Aplikasi tersebut memungkinkan konsumen mencoba busana yang telah ditampilkan saat fashion show.
Tak ketinggalan brand ternama Louis Vuitton menampilkan jendela besar di depan toko mereka di Paris untuk mengundang orang-orang yang lewat mengunduh aplikasi mobile mereka. L'Oréal telah memasang 'dinding sosial' di situs utamanya sehingga konsumen dapat berbagi posting saat berbelanja.
Harrods memanfaatkan teknologi digital dengan menampilkan display beresolusi tinggi di toko pusat mereka Knightsbridge, London. Adidas juga memiliki dinding toko yang menunjukkan koleksi sepatu dalam bentuk 3D untuk melihat desain sepatu dari semua sudut. Sementara L'Oreal dan Maybelline sudah mulai menguji kios khusus yang memungkinkan pembeli untuk mencoba make up hanya dengan mengambil gambar.
Dengan ketersediaan data streaming dan analisis resultan yang besar ini, merek-mereka fashion dan mode menggunakan teknologi untuk menciptakan pengalaman hiper-personalisasi, menyelaraskan pengalaman konsumen dan untuk melacak tren pelanggan.