Inspektur Jenderal Kemenhub Imran Rasyid hadir dalam Smart Indonesia Initiatives Conference yang diselenggarakan di ICE BSD, Tangerang hari ini (19/9). Imran membeberkan bagaimana sistem transportasi yang baik agar bisa menopang mobilitas masyarakat atau penduduk dalam sebuah kota yang cerdas.
Menurut Imran, konsep kota cerdas dirancang untuk membantu berbagai kegiatan masyarakat, dalam mengelola sumber daya yang ada secara efisien dan memberikan kemudahan masyarakat mengakses informasi. Hambatan transportasi dibuat serendah mungkin dan waktu tempuh yang sesingkat mungkin.
Guna mengakomodasi konsep smart city, Kementerian Perhubungan dituntut mampu mengakomodasi konsep smart city ini dengan menyediakan layanan smart mobility.
“Kemenhub sudah menyiapkan program untuk menopang konsep smart city. Seperti Integrated Transport System, yang merupakan proses penataan transportasi yang dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan yang dilakukan tanpa membedakan moda transportasi, perusahaan dan institusi. Tujuannnya meningkatkan manfaat ekonomi dan sosial, yang juga akan memberikan dampak terhadap lingkungan,” papar Imran.
Selain itu, Kemenhub menyiapkan aplikasi Moovit, yaitu aplikasi angkutan umum terintegrasi se-Jabodetabek. Dengan aplikasi ini, pengguna bisa mengetahui moda angkutan umum atau transportasi publik yang tepat untuk mencapai tempat tujuan tertentu.
“Dan prinsipnya adalah pengguna bisa sampai tempat tujuan secara door to door, bukan dari satu simpul ke simpul lain. Simpul disini yang dimaksud adalah stasiun, halte atau tempat berhentinya transportasi publik lain. Karena kemudahan seperti inilah yang dibutuhkan masyarakat cerdas atau smart society," jelas Imran.
Sistem pembayaran terintegrasi juga menjadi sorotan. Banyaknya operator atau moda dengan ticketing system dan harga yang berbeda-beda. Sistem pembayaran juga dan belum adanya standarisasi.
Ke depannya BPTJ akan mengurus standarisasi sistem pembayaran integrasi, seperti kecepatan transaksi, kapasitas kartu, dan struktur penyimpanan dalam kartu. Rencananya kartu yang akan digunakan dinamakan ConneXion Card.
“Ini kartu dengan platform chip base dan dapat digunakan menjadi tiket elektronik antarmoda transportasi di wilayah Jabodetabek,” tutup Imran.