Content Marketing bukan hanya tentang penulisan yang baik tapi juga tentang kolaborasi untuk mendapatkan perhatian dari masyarakat. Contohnya, untuk mencapai kesuksesan, pebisnis harus memastikan bahwa mereka tidak hanya memiliki penulis yang terampil. Sumber daya manusia lainnya di bidang teknologi, desain grafis, videografi, dan media sosial juga diperlukan. Pastikan mereka adalah orang-orang yang dapat memahami proses bekerja dan bersedia berkolaborasi untuk memastikan strategi Content Marketing yang digunakan berjalan dengan baik dan berkualitas.
Content Marketing adalah salah satu bidang yang paling cepat berubah dalam industri apa pun. Oleh karena itu harus selalu diperhatikan tren terbarunya agar tetap bisa bersaing di pasar. Di bawah ini adalah tren Content Marketing tahun 2019, yang telah dirangkum tim Digination.id khusus untuk kamu!
Baca juga: Belajar dari Disney, Kekuatan Storytelling dalam Content Marketing
Konten Berformat Panjang
Tahun depan, long-form content atau konten dengan format panjang akan menjadi lebih penting karena pembaca semakin mencari sumber yang dapat dipercaya. Secara umum, konten dengan format panjang harus lebih dari 2.000 kata. Berdasarkan data dari BuzzSumo tahun 2017, konten berformat panjang cenderung mendapatkan lebih banyak share daripada konten berformat singkat. Selain itu, semakin panjang konten, semakin besar kemungkinan konten itu akan dibagikan.
Penting untuk diingat bahwa titik konten berformat panjang bukan berarti konten yang membuang-buang waktu konsumen. Tetapi, konten yang informatif dan berkualitas.
Video
Berdasarkan penelitian Animoto tahun 2017, 64% konsumen akan melakukan pembelian setelah menonton video bermerek di Facebook. Pada tahun yang sama, Cisco VNI memprediksi bahwa traffic video di dunia akan mencapai 82% tahun 2021. Selain itu, penelitian dari Abardeen menyatakan bahwa pebisnis yang menggunakan konten video dapat meningkatkan pendapatannya 49% lebih cepat dibandingkan mereka yang tidak menggunakan video.
Data di atas menunjukkan bahwa video sangat potensial untuk meningkatkan penjualan. Jangan sampai salah langkah agar penggunaan dapat optimal. Beberapa hal yang harus diperhatikan jika ingin membuat konten video adalah keunikan, ramah digunakan dengan smartphone karena dipastikan setiap orang memilikinya, dan memiliki jadwal unggah yang teratur.
Baca juga: 3 Cara Cerdas Menggunakan Video dalam E-Commerce
Media Sosial
Jika belum memaksimalkan penggunaan media sosial, sekarang adalah saatnya yang tepat sebelum semua terlambat. Gunakan lah Facebook, jika media sosial lain dinilai sulit untuk digunakan. Berdasarkan Pew Research Center tahun 2018, Facebook terus mendominasi ranah media sosial dan menjadi platform yang diinginkan untuk keterlibatan konsumen.
Selain Facebook, ada juga Twitter, LinkedIn, dan Instagram yang dapat dimanfaatkan. Data dari laporan tahunan We Are Social tahun 2018 mengungkapkan bahwa pengguna Instagram meningkat secara konsisten. Namun, peningkatan pengguna terbesar adalah LinkedIn, mencapai 145% pertumbuhan pengguna pada tahun 2018. Data tersebut menunjukkan sebuah jaminan bahwa jumlah pengguna media sosial sangat banyak, sehingga rencana Content Marketing harus menyasar ke platform-platform media sosial tersebut.
Baca juga: 6 Keuntungan Social Media Marketing Bagi Bisnismu
Chatbot
Memasuki 2019, sudah saatnya strategi content marketing juga memanfaatkan kecerdasan buatan (AI), seperti chatbot. Ini adalah sebuah program yang dirancang untuk dapat berkomunikasi dengan manusia, baik dengan teks atau video. Jika digunakan, program ini dapat menghemat biaya pengeluaran perusahaan untuk bidang pemasaran.
Dalam beberapa tahun terakhir, penggunaan chatbot untuk personalisasi dan peningkatan keterlibatan pelanggan semakin dimaksimalkan. Berdasarkan data dari Grand View Research tahun 2017, industri chatbot global akan terus tumbuh secara signifikan ketika banyak sektor bisnis mulai aktif mengoperasikannya.
Orisinalitas
Studi dari Cohn & Wolfe 2017 menegaskan bahwa konsumen tidak hanya mengevaluasi keaslian suatu merek, tetapi 91% dari mereka juga bersedia memberi penghargaan untuk keasliannya dengan cara merekomendasikan suatu merek kepada teman-temannya. Selain itu, data dari PwC tahun 2018 tentang Global Consumer Insights menunjukkan bahwa kepercayaan konsumen terhadap merek selama proses pengambilan keputusan untuk membeli sangat penting.
Pada akhirnya, memang apa yang benar-benar diinginkan konsumen adalah suatu merek yang tidak menipu mereka. Konten yang jujur dan menampilkan orisinalitas dapat menarik berbagai jenis konsumen dan dapat membuat pemasaran merek dan konten itu sendiri jauh lebih sukses.
Sudah siap hadapi tahun 2019 dengan strategi content marketing-mu?
Baca juga: Nih, Strategi Content Marketing Yahud!