Memulai bisnis sejak kuliah tidak hanya memiliki banyak keuntungan tapi juga tantangan. Permasalahan manajemen waktu seperti menyesuaikan jadwal kuliah, berbisnis, organisasi kampus, dan bergaul dengan teman menjadi "makanan" sehari-hari para studentpreneur. Selain itu, permasalahan finansial dan kepercayaan orang terhadap produk dari bisnis yang dimiliki juga tidak boleh dilupakan.
Pada #DigitalksID bertajuk "Mulai Bisnis Sejak Mahasiswa? Bisa!", dua pengusaha muda, Andika Deni Prasetya (co-founder dan CEO Geevv) dan Putri Yuli (CEO Kostoom), berbagi tips untuk kamu yang ingin memulai bisnis sejak mahasiswa. Yuk, simak!
Passion
Bisnis harus dilakukan dengan passion. Jika passion-mu bukan bisnis, jangan memilih jalan bisnis. "Teman-teman pasti punya jalan kontribusinya masing-masing. Jujur, saya memilih bisnis karena memiliki profit yang masif dan berdampak luas," ujar Andika. Ia memberi contoh, jika ia berprofesi sebagai guru, maka ia akan berdampak positif di lingkungan yang kecil. Tetapi, dengan berbisnis dampak yang bisa diberikan lebih luas. Contohnya, profit bisnisnya dapat dihibahkan ke bidang pendidikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
Baca juga: Nih, Cara Mengubah Passion Jadi Bisnis!
Dunia bisnis tidak memiliki pakem-pakem tertentu. Kalau sudah siap untuk berbisnis, ya langsung mulai saja! Tidak perlu menunggu sampai sempurna. Sembari berjalan, kamu bisa membenahinya agar lebih sempurna. "Kalau masih muda, jatah salah masih banyak. Habiskan dari sekarang! Akan lebih menyesal di hari tua kelak untuk sesuatu yang kita gak pernah kerjakan sekarang daripada sesuatu yang kita kerjakan tapi gagal," kata Putri.
Bukan cuma profit
Jangan berbisnis jika hanya mengejar keuntungan semata. Pastikan bisnis yang dijalani bisa menyelesaikan beberapa masalah yang ada dalam masyarakat. "Kalau bisnis kita memiliki tujuan, kita akan bangkit kembali ketika kita sedang lelah. Kalau kita gak punya semangat untuk bangkit kembali, bisnis kita akan gagal," tambah Andika.
Jangan asal-asalan!
"Kalau ingin membuat startup, kita gak boleh asal-asalan. Setidaknya pernah bekerja menjadi karyawan di suatu perusahaan. Supaya kalau punya karyawan bisa memperlakukannya dengan baik. Ini yang menjadi kekurangan saya," sambung Putri.
Baca juga: Ini Kualitas Founder Startup Anti Gagal
Setiap mahasiswa pasti memiliki jam perkuliahan yang padat dan "jatah bolos" yang tidak banyak. Harus pandai melakukan manajemen waktu, membagi waktu berbisnis, waktu kuliah, ujian, organisasi, dan bermain dengan teman-teman. Selain itu, komunikasi dengan rekan bisnis juga sangat penting.
Mencari mentor
Putri mengatakan, "Carilah mentor yang punya bisnis, pernah gagal dalam bisnisnya, suka mengkritik dan bukan sekedar memuji." Dengan kritik yang diberikan, bisnis yang dijalankan dapat terus dievaluasi. "Ketika lelah, saya selalu ingat apa yang pernah dikatakan oleh Bang Jay, CEO iGrow, bahwa bisnis memang melelahkan tapi jalani terus saja. Istirahat kita nanti saja di surga," tambah Andika. Selain itu, ia juga mengutip Buya Hamka bahwa penistaan terbesar dalam hidup adalah membiarkan pikiran yang cemerlang di dalam tubuh yang malas, yang mendahulukan istirahat sebelum lelah.
Wah, ternyata gampang-gampang, susah, ya? Tapi, kamu pasti bisa!
Baca juga: Ini, Lho, 7 Inkubator yang Kamu Cari