Pelayanan kesehatan menemui babak baru. Di era digital ini, pelayanan kesehatan berbasis digital atau digital health (digihealth) terus dikembangkan. Teknologi modern dilibatkan guna meningkatkan mutu layanan kesehatan yang telah ada. Digihealth dinilai menawarkan cara-cara yang lebih efektif dan efisien dalam memantau kesehatan, berkonsultasi, mencari informasi kesehatan hingga memberikan kemudahan dalam mengakses rekam medis pasien.
Digihealth digadang-gadang menjadi solusi atas bermacam masalah layanan kesehatan yang ada selama ini, antara lain:
#1 Mengurangi Biaya
Menurut U.S. Center for Medicare and Medicaid Services (CMS), biaya layanan kesehatan diperkirakan naik rata-rata 5,5% per tahun dari tahun 2017 hingga 2026. Digihealth hadir untuk memecahkan masalah tingginya biaya ini dan mendorong upaya pencegahan.
Penggunaan teknologi seperti sensor yang tertanam di smartwatch atau smartphone membantu monitoring real time tekanan darah, detak jantung, kadar glukosa darah dan menyediakan data analitik medis sebagai alarm pencegahan penyakit. Pada akhirnya pencegahan yang dilakukan dapat berpengaruh pada pengurangan biaya perawatan kesehatan. Seperti kata pepatah, "Mencegah lebih baik daripada mengobati."
Baca juga: Digihealth, Masa Depan Dunia Kesehatan
#2 Efisiensi Layanan Kesehatan
Industri layanan kesehatan berteknologi tinggi dengan menggunakan augmented reality dan pengurutan genom (informasi genetik organisme) terus didorong. Dalam industri ini, biaya pelayanan administrasi memiliki persentase paling besar bagi peningkatan biaya perawatan kesehatan. Untuk mengurangi inefisiensi ini teknologi membantu memodernisasi dan mendigitalisasi pencatatan data pasien termasuk rekam medik yang selama ini dilakukan manual.
Tentunya hal ini akan memudahkan pasien saat ingin berganti dokter atau rumah sakit, rekam medik dapat dikirim secara cepat dan lengkap. Teknologi yang sedang dikembangkan adalah penggunaan blockchain yang berguna untuk menyimpan dan membagikan rekam medik pasien secara aman sehingga privasi pasien dapat terlindungi.
Baca juga: Survei Microsoft: 77% Pemimpin Bisnis Kesehatan Percaya Digitalisasi Penting untuk Sukses
#3 Meningkatkan Akses Kesehatan
Ketidakmerataan akses layanan kesehatan karena gap kondisi sosial ekonomi dan geografis dapat diatasi dengan penggunaan teknologi dalam gengaman melalui smartphone, laptop dan tablet. Teknologi ini dapat memfasilitasi janji bertemu dokter bahkan dapat menjadi solusi ketika pasien tidak bisa bertatap muka untuk berkonsultasi dengan dokter.
Adanya telemedicine dan e-visit memungkinkan pasien untuk berinteraksi dengan dokter secara visual. Pasien yang tinggal di lokasi terpencil dan sulit dijangkau dapat mengakses layanan kesehatan.
Baca juga: Fintech Connect, Ketika Kesehatan Bertemu Teknologi
#4 Meningkatkan Mutu Layanan
Masalah yang selalu ada dalam industri kesehatan adalah pertanyaan mengenai kualitas layanan kesehatan: "Bagaimana pasien mendapatkan perawatan yang optimal hingga sembuh?" Tentu dalam menjawabnya memerlukan pendekatan multi aspek. Tapi dengan adanya teknologi, kualitas layanan kesehatan dapat ditingkatkan. Teknologi berperan dalam meminimalisir kesalahan yang akan memberikan efek negatif bagi pasien.
Adanya telehealth dan e-visit, misalnya, dapat memfasilitasi konsultasi dokter tanpa harus berkunjung secara fisik. Begitu juga dengan adanya data analitik, artificial intelligence dan machine learning yang mengambil peran mengidentifikasi lebih awal risiko penyakit atau komplikasi yang akan terjadi pada pasien.
#5 Pengobatan yang Sesuai
Bidang nanomedicine, aplikasi medis dari teknologi nano terus dikembangkan untuk memberikan obat khusus bagi pasien agar pengobatan lebih efektif. Dipadukan dengan teknologi sensor dan tracker untuk memonitor efek perawatan dan artificial intelligence untuk menganalisis data pasien, dapat membantu dokter menentukan perawatan terbaik untuk penyakit pasien secara spesifik dan membuat layanan kesehatan semakin efisien.