Potensi industri startup teknologi di Indonesia mulai dilirik investor Jepang. Peluang berinvestasi ini dibuka luas melalui “Next Indonesian Unicor (NextIcorn) yang diadakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama Asosiasi Modal ventura Indonesia (Amvesindo), dan Global Consulting Ernst & Young.
Tahap pertama NextIcorn diawali kegiatan Indonesia-Japan Innovation Meetup yang berlangsung Selasa (12/9) di Ayana Midplaza, Jakarta. Dalam gelaran tersebut, komitmen Jepang dalam berinvestasi difasilitasi oleh Japan External Trade Organization (JETRO).
Total ada 45 startup teknologi dari berbagai bidang usaha yang dipertemukan langsung untuk melakukan one on one meeting dengan investor.
“Pertemuan ini diadakan karena kita ingin lebih serius menjaring investor di Indonesia. Ada 50 orang investor berhadapan dengan satu persatu startup. Jadi, startup potensial dikurasi, dilatih, dan dibuat profilnya agar lebih menjual, cara deal dengan investor menjadi lebih profesional,” kata Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, Selasa (12/9).
Menanggapi hal ini, Presiden Direktur JETRO, Daiki Kasugahara mengatakan bahwa investor Jepang tertarik pada banyak bidang, antara lain financial, layanan kesehatan, e-commerce, online gaming, pembayaran, dan bidang TI lainnya.
Pada kesempatan kali ini, ada 20 perusahaan Jepang dibawa dari bidang perdagangan serta perusahaan modal ventura. Masuknya investor asing menjadi sinyal positif mengingat saat ini startup Indonesia membutuhkan pendanaan untuk mencapai unicorn.
“Persoalannya VC kami di Indonesia itu tidak cukup kaya, cukup besar untuk nge-lead investasi, yang kita butuhkan adalah senior investmen dari Jepang seperti yang Sogo Shosa itu, konglomerat,” kata Donald Wihardja, Wakil Ketua Asosiasi Modal Ventura Seluruh Indonesia.
Sementara, terkait tujuan jangka panjang Menkominfo Rudiantara berharap Indonesia dapat memiliki satu startup unicorn setiap tahun hingga pada 2019 berjumlah lima unicorn. “Inilah yang kita inginkan karena makin banyak investasi ke Indonesia maka pertumbuhan ekonomi Indonesia semakin baik,” katanya.