Pada era di mana digital mengambil peran sangat penting, bisnis yang tidak mengikuti perkembangan ini pastinya akan ketinggalan dan mungkin akan juga ditinggalkan. Digital adalah keniscayaan, dan itu juga yang dipercaya PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI dengan tagline BNItudigital. Pengembangan e-banking, yang merupakan faktor kunci bagi perbankan ke depan, menjadi fokus bisnis BNI. Hal ini ditujukan terutama untuk semakin mengefisienkan operasional, menjadi sumber pendapatan non interest income, dan sebagai strategi untuk meningkatkan CASA (current account and saving account/ dana murah dari tabungan dan giro) secara berkesinambungan.
Dalam upaya menghimpun dana murah, BNI terus meningkatkan hubungan baik dengan nasabah institusi atau kelembagaan, baik swasta, BUMN, maupun pemerintahan serta mengembangkan layanan digital banking sebagai platform perbankan transaksional. Keberhasilan upaya tersebut dibuktikan dengan penambahan jumlah rekening mencapai 11,1 juta; yaitu dari 30,8 juta rekening pada Kuartal III Tahun 2017 menjadi 41,4 juta rekening pada Kuartal III Tahun 2018. Selain itu, tercatat peningkatan jumlah agen branchlessbanking (disebut Agen46) dari 62.961 menjadi 108.717.
E-banking BNI telah menunjukkan hasil yang signifikan, dilihat dari pertumbuhan pengguna baru mobile banking sebanyak 1,4 juta pengguna dengan nilai transaksi mencapai Rp90,7 triliun. BNI juga terus meningkatkan kerja sama dengan beberapa e-commerce ternama sehingga jumlah transaksinya meningkat 17,8% (YoY/ Year on Year) mencapai 17,4 juta transaksi. Nilai transaksinya juga tumbuh 26% dibandingkan pada periode yang sama tahun 2017 menjadi Rp15,7 triliun.
Baca juga: BNI Dukung Digital Payment UMKM Melalui Yap!
Kalau kita flashback lebih dari setahun lalu, BNI telah meluncurkan program “BNI Digination”. Program yang dilaksanakan di seluruh wilayah operasional BNI ini dibuat untuk membantu percepatan literasi transaksi keuangan secara digital bagi masyarakat Indonesia, terutama yang memiliki akses terbatas ke lembaga-lembaga keuangan. Gerakan ini membuka kesadaran publik bahwa teknologi digital dapat diaplikasikan dengan sebaik mungkin dalam meningkatkan kesejahteraan bersama masyarakat Indonesia secara umum.
Produk-produk digital yang ada di BNI antara lain UNIQKU, BNI Kredit Digital (Digital Loan), BNI Vision, BNI e-Collection, BNI Digital Services, hingga Dashboard Bansos. Adapun produk-produk digital yang ditampilkan perusahaan anak adalah Kredit dan Asuransi Mikro Agen46 yang di-support BNI Life, E-SMART dari BNI Securities, dan Hasanah Lifestyle Banking dari BNI Syariah.
Semua yang telah dilakukan BNI menghasilkan pertumbuhan laba yang cukup signifikan. BNI mencatat pertumbuhan laba bersih mencapai 12,6% YoY, dari Rp10,16 triliun pada Kuartal III Tahun 2017 menjadi Rp11,44 triliun pada Kuartal III Tahun 2018. Perolehan Laba Bersih tersebut didorong oleh pertumbuhan Pendapatan Bunga Bersih (NII/ Net Interest Income) yang disertai perbaikan kualitas aset.
Pertumbuhan laba bersih BNI yang mencapai 12,6% YoY lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan laba bersih industri perbankan nasional yang per Juli 2018 lalu tumbuh sebesar 8,4% YoY. Pertumbuhan laba bersih BNI tersebut ditopang oleh NII yang meningkat dari Rp23,51 triliun pada Kuartal III Tahun 2017, menjadi Rp 26,01 triliun pada Kuartal III Tahun 2018, atau tumbuh 10,6% YoY lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan NII di industri perbankan yang hanya mencapai 4,5% per Juli 2018. Pertumbuhan NII tersebut merupakan hasil penyaluran kredit BNI yang tetap terkelola dengan prudent dan optimal.
Tulisan ini hasil kerjasama antara BNI dengan Digination.Id
Baca juga: Hari Pelanggan Nasional, Citra Baru BNI yang Lebih Milenial