Setiap perusahaan terus berinovasi untuk menemukan ciri pembeda dari para pesaingnya, mencari cara untuk terus mencuri perhatian pengguna dengan menjadi berbeda. Namun sayangnya tidak semua perusahaan mampu berinovasi secara konsisten. Banyak perusahaan yang terjun bebas setelah mencapai puncak. Menurut penelitian Innosight, konsultan strategi bisnis asal Amerika, lebih dari 50% perusahaan dalam daftar S&P 500 (indeks saham 500 perusahaan bermodal besar) saat ini diperkirakan akan terganti dalam 10 tahun ke depan.
Namun IBM, Google dan Amazon berhasil mematahkan tren ini. Ketiganya konsisten berinovasi, menunjukkan tajinya menciptakan produk dan layanan yang merevolusi. Ketiga perusahaan ini bergerak di bidang yang sama yaitu teknologi, namun ketiganya sukses menemukan caranya sendiri untuk terus eksis. Belajar dari ketiga perusahaan besar ini, berikut prinsip-prinsip inovasi yang bisa kamu pelajari...
Lebih dari satu abad berinovasi
IBM mungkin terlihat goyah. Pada tahun 1980-an muncul revolusi minikomputer yang kemudian memunculkan perusahaan-perusahaan seperti Microsoft, Intel dan Sun Microsystems di tahun 90-an. Sampai muncul teknologi cloud belakangan. Nyatanya IBM masih tetap hadir dan berinovasi. IBM memelopori teknologi masa depan seperti artificial intelligence, blockchain, komputasi kuantum dan neuromorphic chips. Sejak dibangun 107 tahun lalu, IBM bertumpu pada devisi riset yang mengagumkan. Mereka meneliti teknologi-teknologi potensial sebelum kompetitor melihatnya.
Baca juga: 4 Implementasi IBM Watson Analytics Dalam Industri Kesehatan
Aturan 80/20
Setelah IBM berdiri lebih dari 1 abad, Google kemudian hadir pada tahun 1998, 20 tahun lalu. Fokus kedua perusahaan ini berbeda, dimana IBM fokus pada perancangan sistem, sedangkan Google fokus pada penjualan produk pada konsumen.
Kedua perusahaan ini sama-sama bersaing dalam bidang teknologi fundamental khususnya pada komputasi kuantum dan artificial intelligence. IBM membangun divisi risetnya selama berpuluh-puluh tahun, sementara Google berhasil membangun divisi risetnya hanya dalam waktu 10 tahun.
Rahasia kesuksesan Google adalah keberhasilannya dalam mengintegrasikan sejumlah strategi ke dalam satu ekosistem yang koheren. Dengan mendatangkan puluhan peneliti terbaik dan menerapkan aturan 80/20 yaitu 80 persen waktu kerja di kantor untuk mengerjakan pekerjaan dan meluangkan 20 persen sisanya untuk mengerjakan proyek khusus sesuai passionnya. Hal ini terbukti efektif untuk memunculkan ide-ide out of the box yang bisa membantu mengembangkan perusahaan.
Baca juga: Google Luncurkan 'Startup With Google'
Memo 6 halaman
Sementara IBM menguasai inovasi teknologi fundamental, Amazon unggul dalam inovasi model bisnis. Dimulai dari toko buku online, Amazon dengan cepat tumbuh dan menambah kategori produk. Amazon memelopori cloud computing, smart speakers, dan kini merambah ke layanan kesehatan.
Apa yang membuat Amazon berbeda? Perhatiannya pada pelanggan! Amazon membangun bisnisnya dari sudut pandang pelanggan sebelum produk mulai dikembangkan hingga diluncurkan ke pasar. Kunci yang mendorong Amazon terus berinovasi adalah memo 6 halaman yang menjadi tradisi dalam setiap rapat. Ditulis secara naratif dan terstuktur lengkap dengan perkiraan reaksi pelanggan, dan hal ini terbukti efektif untuk memprediksi masalah dan cara penyelesaiannya.
Membangun divisi riset selama 1 abad, menerapkan aturan 80/20 dan memaksa menulis memo 6 halaman adalah jalan yang dipilih IBM, Google dan Amazon untuk mendorong inovasi dalam perusahaannya guna mengembangkan bisnis mereka. Tidak ada cara yang benar atau salah, tetapi mereka telah menemukan caranya sendiri. Jadi untuk mendorong inovasi, kamu perlu menemukan caramu sendiri.
Nah, bagaimana caramu?
Baca juga: Keren! Tas Rotan Indonesia Dijual di Amazon