Dinamika digital yang berjalan lebih cepat mendorong kebutuhan akan ketersediaan literasi digital untuk masyarakat Indonesia. Menurut data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) tahun 2017, setengah dari penduduk Indonesia atau sekitar 143 juta orang Indonesia telah terhubung jaringan internet.
Untuk menyikapi ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) meluncurkan buku Literasi Digital 2.0 minggu lalu. Sebanyak 40 buku literasi digital yang diluncurkan merupakan hasil kolaborasi antara pemerintah dengan 90 lembaga nasional penggiat literasi digital. Buku-buku ini dapat juga diakses melalui website Literasi Digital dan diunduh secara gratis oleh masyarakat.
Baca juga: 18 Buku Seri Literasi Digital Diluncurkan
Menurut Menteri Kominfo Rudiantara, hal ini merupakan wujud peran akif untuk membangun masyarakat indonesia lewat dunia digital. Karenanya tidak cukup hanya mengandalkan satu metode atau hanya fokus pada proses hulu atau hilir. Keduanya harus dilaksanakan dengan selaras.
"Kita harus pikirkan dari hulu ke hilir. Yang dimaksud dari hulu adalah membuat seminar, penyuluhan dan sosialisasi sehingga masyarakat pandai dalam memilah dan memilih konten digital, " ujarnya. Sedangkan yang dimaksud pendekatan hilir adalah aksi atau tindakan penegakan hukum dan pemblokiran agar masyarakat tidak memanfaatkan internet untuk mengakses konten negatif. Peningkatkan literasi digital ke masyarakat juga butuh peran serta semua pihak termasuk pengiat-pengiat literasi digital agar lebih kreatif dan inovatif.
Baca juga: Kominfo Luncurkan Gerakan Nasional Literasi Digital #SiBerkreasi
"Di Indonesia tingkat literasi rendah. Dari PISA (Programme for International Student Assessment), Indonesia ranking 62 dari 72 negara. Peluncuran buku-buku ini untuk meningkatkan itu," kata Rudiantara yang akrab dipanggil Chief RA ini.
Maria Advianti, perwakilan dari Siberkreasi menyatakan bahwa peluncuran buku-buku ini juga merupakan bagian dari Gerakan Nasional Literasi Digital dimana kedepannya diharapkan semakin banyak orang yang terpapar literasi digital di Indonesia.
"Harapan besarnya bemuara pada pendidikan anak-anak kita, yang dapat terliterasi digital dengan baik. Bagaimana menyiapkan generasi kita dalam menghadapi bonus demografi agar tetap terdepan dalam penggunaan internet," ujarnya.
Tahun depan Siberkreasi memiliki target yakni akan ada 100 kota yang memiliki akses digital, menambah hingga 120 lembaga nasional sebagai pegiat literasi digital dan menargetkan ada 129 juta orang Indonesia terpapar literasi digital positif.
Baca juga: Kemkominfo Rangkul Penyandang Disabilitas di Era Digital