Lawatan Presiden Joko Widodo ke Singapura dalam acara perayaan 50 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Singapura menghasilkan kesepakatan untuk mengembangkan ekonomi digital antara kedua negara. Hal tersebut disampaikan dalam pernyataan pers bersama Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong pada hari Kamis (7/9).
Kesepakatan itu akan ditindak lanjuti dengan menjadikan Batam sebagai hub yang menjembatani Indonesia dan Sigapura. Posisi Batam yang strategis dinilai ideal untuk menjadi pintu gerbang utama Indonesia karena paling dekat dengan Singapura.
Menteri Peridustrian Airlangga Hartarto menjelaskan salah satu bentuk nyata langkah Indonesia dalam pembangunan digital economy adalah pembangunan Nongsa Digital Park (NDP) di Batam. “Kawasan ini akan menjadi basis sejumlah pelaku industri kreatifdi bidang digital seperti pengembangan startup, web, aplikasi, program-program digital, film dan animasi,” ujar Airlangga.
Proyek tersebut dikoordasikan oleh PT. Kinema Systrans Multimedia yang menggandeng Infinite Studios selaku perusahaan hiburan terpadu berbasis di Singapura yang telah memproduksi berbagai film dan animasi kelas dunia dengan menggunakan fasilitas di NDP.
Lebih lanjut lagi, Menperin menjelaskan bahwa pemerintah Indonesia telah mempersiapkan infrastruktur untuk mendukung pengembangan ekonomi digital dengan mendorong pengembangan industri software melalui lima technopark, yaitu Bandung Techno Park, Bali Creative Industry Center (BCIC) dan TohpaTI Center, Incubator Business Center di Semarang, Makassar Technopark, dan Batam Technopark.