Percepatan adopsi teknologi digital kini bisa dirasakan langsung manfaatnya dalam sektor pertanian. Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemkominfo) menggandeng pengembang aplikasi pertanian 8villages untuk mengembangkan Program Petani Go Online. Hal ini dilakukan untuk mendorong pemanfaatan teknologi agar dapat meningkatkan kesejahteraan petani Indonesia.
Plt. Direktur Ekonomi Digital Ditjen Aplikasi Informatika Nizam Waham mengatakan, program Petani Go Online mampu menjangkau pasar lebih dekat dan lebih cepat melalui bantuan teknologi digital. Program ini pun menjadi solusi atas permasalahan petani. Bukan dengan membuat aplikasi yang baru, tapi memanfaatkan multistakeholders. Ini penghematan seperti yang diharapkan Presiden.
"Hasil akhir yang diharapkan petani akan lebih mudah mendapatkan informasi bahan baku dan harga, menjual hasil produksi dan pada gilirannya dapat meningkatkan kesejahteraan," kata Nizam dalam Pelatihan Petani Go Online di Pendopo Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Senin (17/9).
Baca juga: Demi Petani Indonesia, Modalku dan TaniHub Bermitra
Bagaimana penerapannya? Melalui Petani Go Online, petani difasilitasi dengan aplikasi marketplace pertanian nasional, Penyuluh Pertanian Online, dan Informasi Pengendalian Stok. Fokusnya ditujukan ke ekosistem agar mendukung peningkatan produksi pertanian.
Nizam menambahkan, melalui penyuluhan berbasis online dalam aplikasi ini akan mendukung penyuluh dan melayani petani selama 24 jam nonstop. Sementara aplikasi pengendali stok nasional untuk mengantisipasi kelangkaan bahan pokok.
"Aplikasi Agro Map dan pertanian bisa membantu efisiensi produksi dan pengelolaan sumberdaya petani dimana petani akan memiliki akses langsung ke pembeli. Ini juga bisa mensinergikan antara pemerintah, asosiasi dan industri," jelas Nizam.
Kerja sama atara Kementerian Pertanian, Dinas Pertanian Kabupaten Batang, Dinas Kominfo Kabupaten Batang dan 8villages untuk mendorong Petani Go Online di Batang akan menyasar 100 orang petugas penyuluh pertanian dan 400 orang petani.
Baca juga: Manfaatkan IoT, Petani Ikan Bisa Lebih Sejahtera
Pangkas Tengkulak, Distribusi Lebih Efektif
Bupati Batang Wihaji mengapresiasi pendampingan dan fasilitasi penggunaan aplikasi di komunitas petani Batang. "Teknologi ini diharapkan dapat membantu kita menyelesaikan masalah, jangan sebaliknya mendapatkan masalah baru. Oleh karena itu Presiden pernah menyatakan ciptakan teknologi yang sederhana, yang bisa mempermudah kita menyelesaikan masalah," katanya.
Namun, saat ini menurutnya yang penting adalah mengubah mindset dan perilaku petani agar cara bertaninya beruba. Ini seiring dengan perubahan sistem administrasi dan kemampuan penyuluh di lapangan untuk memberikan informasi mengenai manfaat aplikasi ini.
Bupati Batang menilai keberadaan aplikasi dapat meningkatkan pendapatan petani dengan memotong jalur distribusi. "Salah salah satu kegunaaan Petani Go Online efektif bisa memotong tengkulak. Ini harus diakui jadi masalah antara pengecer dan petani, sebab kepentingan petani itu adalah barangnya laku dan mahal," ungkapnya.
Selain Petani Go Online, Kementerian Kominfo bersama Kementerian Pertanian juga melaksanakan agenda digitalisasi melalui Pertanian Presisi guna menopang produksi, Hub Digital Pertanian untuk rantai pasokan, Keuangan Mikro Pertanian untuk pendanaan dan Lelang Pertanian Digital untuk pemasaran.
Wah, semoga petani kita memanfaatkannya, ya..
Baca juga: Manfaatkan Teknologi, Petani Muda di Makassar Raup Omzet Puluhan Juta