Pemerintah terus meningkatkan kualitas pendidikan SD, SMP, dan SMA dan SMK di Indonesia melalui berbagai kebijakan. Hal ini meliputi antaranya kualitas pengajar, pembangunan sekolah dan perguruan tinggi di berbagai daerah, perenovasian ruang kelas yang tidak layak pakai, dan pembangunan perpustakaan untuk meningkatkan tingkat baca pelajar. Tetapi, pemerataan pendidikan di Indonesia masih menjadi permasalahan yang harus diselesaikan bersama.
Seiring berjalannya waktu, dan juga teknologi yang terus berkembang, startup pendidikan mulai bermunculan. Bentuknya berbagai macam, ada yang menghadirkan konten edukasi dalam bentuk video, pendidikan bahasa asing, atau pengelolaan sistem pembelajaran di sekolah dengan perangkat lunak khusus. Selain itu, ada juga yang membuat kursus antara pengajar dengan pelajar.
Semuanya mencoba memberikan solusi agar pendidikan bisa diterima seluruh rakyat Indonesia. Kehadiran startup pendidikan sangat penting karena pemerintah tidak bisa bekerja sendirian tanpa dukungan dari berbagai pihak. Nah, berikut adalah 10 startup pendidikan asli Indonesia yang hadir untuk semua...
Baca juga: 10 Startup Logistik Asli Indonesia, Siapa Saja Sih?
1. IndonesiaX
IndonesiaX adalah platform pendidikan online yang berbasis Massive Open Online Course (MOOC). MOOC adalah kursus online tanpa batas peserta dan akses yang terbuka di situs resminya. Hampir seluruh kursus yang disediakan platform ini tidak dipungut biaya dan dapat diakses oleh seluruh masyarakat Indonesia. Diluncurkan tahun 2015, IndonesiaX menjadi pionir dalam hal pengajaran berbasis MOOC di Indonesia.
Platform ini menghadirkan pengajar-pengajar berkualitas dari instituti-institusi berpengalaman di Indonesia. Penggunanya sudah mencapai ribuan orang. Selain itu, Indonesiax juga bekerjasama dengan institusi luar negeri seperti Harvard University yang juga memiliki platform berbasis MOOC bernama edX.
2. HarukaEdu
HarukaEdu berdiri tahun 2013 dimana hampir sama dengan IndonesiaX tapi tidak terbuka secara masif dan berbayar. Layanan yang disediakan bukan hanya kursus tapi juga kuliah online. Peserta yang menggunakan platform ini bisa mendapatkan sertifikat setelah menyelesaikan setiap jenjang kursus/kuliah.
HarukaEdu menggunakan konsep end-to-end solution. Artinya, mereka menyediakan infrastruktur teknologi informasi yang diperlukan untuk menyelenggarakan kuliah online, mengembangkan kurikulum dan silabus online, membuat konten digital, mencari dan melatih tenaga pengajar, memasarkan program dan merekrut mahasiswa, sampai dengan menjalankan dan melakukan administrasi perkuliahan.
Sampai saat ini, HarukaEdu telah bekerja sama dengan beberapa instansi pendidikan di Indonesia seperti London School of Public Relations, President University, ESQ Business School dan Institut Teknologi Harapan Bangsa.
3. Arkademy
Arkademy adalah platform belajar teknologi informasi dan pemrograman sesuai dengan standar industri. Diluncurkan tahun 2017, platform ini bertujuan mencetak sumber daya manusia yang berkualitas agar dapat bersaing dalam dunia kerja. Ada 3 fitur yang dimiliki platform yang dikhususkan untuk siswa SMK ini, antara lain modul belajar, dashboard monitoring yang memudahkan guru memantau hasil belajar siswa, dan penyaluran kerja langsung ke perusahaan.
Baca juga: Telkomsel Bekali Pelajar Hadapi Dunia Kerja di Era Digital
4. Bahaso
Bahaso merupakan salah satu startup pendidikan yang menyediakan layanan pembelajaran bahasa asing. Didirikan tahun 2015 dan setahun kemudian mulai meluncurkan aplikasi yang tersedia di Playstore dan App Store. Bahasa yang dapat dipelajari antara lain bnahasa Inggris dan Mandarin. Kedepannya bahasa Korea, Portugis, Perancis, dan Jepang akan segera diluncurkan. Untuk menjaga kualitas materinya, Bahaso bekerja sama dengan Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Univeristas Indonesia.
Bahaso menggunakan metode pembelajaran learning by content. Pelajaran yang ditampilkan berdasarkan tema seperti perkenalan, buah-buahan, dan kosa-kata yang dipakai sehari-hari. Mereka juga mengadopsi kurikulum Common European Framework of Reference for Languange (CEFR) yang mengatur tingkat kemahiran berbahasa asing berdasarkan kesepakatan negara-negara Uni Eropa.
5. Squline
Seperti halnya Bahaso, Squline juga merupakan startup pendidikan yang menyediakan layanan pembelajaran bahasa asing yang didirikan tahun 2013. Perbedaannya dengan Bahaso, platform ini hanya menyediakan pembelajaran melalui situs. Mereka akan menghubungkan pelajar dengan para penutur bahasa asing asli, seperti bahasa Inggris, Mandarin, dan Jepang. Selain itu, Squline juga menjalin kerjasama dengan pemerintah, perusahaan, dan instansi lainnya untuk meningkatkan kualitas berbahasa asing.
Baca juga: Bahasa Indonesia Siap Mendunia
6. MejaKita
MejaKita didirikan tahun 2016 oleh 10 orang pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA). Platform ini memudahkan para pelajar untuk mengerjakan pekerjaan rumah (PR) mereka, berdiskusi, dan belajar bersama dengan tutor yang telah disediakan. Semua siswa dan siswi di Indonesia bisa mengakses MejaKita secara gratis.
7. Kelase
Kelase didirikan tahun 2014 dan merupakan startup pendidikan yang menyediakan alat membangun kelas online bagi sekolah, perguruan tinggi, perusahaan maupun komunitas. Dengan Learning Management System (LMS) yang digunakan, mereka berusaha memberikan sistem pengajaran online yang mudah untuk siapapun. LMS adalah aplikasi perangkat lunak untuk kegiatan dalam jaringan, program pembelajaran elektronik, dan isi pelatihan. Hingga saat ini, instansi yang telah bekerjasama antara lain, Universtias Negeri Makassar, Kementerian Perdagangan, dan Kementerian Agama.
8. Quintal
Quintal merupakan startup pendidikan yang didirikan tahun 2015 dengan visi memodernisasi proses belajar mengajar di sekolah lewat solusi digital. Layanan yang diberikan antara lain mempermudah guru untuk mengisi nilai pelajar, pendataan presensi dan absensi siswa, dan mencetak rapor. Tidak hanya guru yang dapat mengakses perkembangan belajar siswa tapi juga para orang tua siswa. Quintal dapat diunduh melalui Playstore dan App Store.
9. AIMSIS
AIMSIS merupakan singkatan dari Academic Information Management Systems in Schools. Didirikan tahun 2013 dengan bentuk aplikasi perangkat lunak yang memungkinkan para guru untuk memasukkan nilai, presensi, dan absensi pelajarnya. Di setiap akhir semester, guru juga bisa menggunakan AIMSIS untuk mencetak buku rapor. Selain itu, aplikasi ini berfungsi untuk menjadi sarana komunikasi antara pihak sekolah dengan orang tua siswa. Para orang tua bisa dengan mudah mengakses kalender akademik dan menerima pemberitahuan apabila anak mereka tidak masuk sekolah.
10. Ruangguru
Ruangguru adalah startup pendidikan dengan model marketplace yang berusaha mempertemukan para pelajar yang membutuhkan pelajaran dengan para guru berkualitas. Startup yang didirikan tahun 2014 ini telah menjaring pelajar dan guru dari berbagai daerah di Indonesia. Aplikasi ini tersedia di Play Store dan App Store.
Kamu sudah coba yang mana?
Baca juga: Dorong Pemerataan Pendidikan, 7 Pemda Bersinergi dengan Ruangguru