Dunia terhenyak saat pendiri raksasa e-commerce China, Jack Ma, menyatakan “pensiun” dari Alibaba Group setahun setelah Ia mengumumkan keputusannya kepada publik tanggal 10 September 2018 lalu. “CEO Alibaba Group Daniel Zhang akan menggantikan posisi saya sebagai Chairman of the Board Alibaba Group,” tulis Jack Ma dalam surat pengumuman pengunduran dirinya kepada pelanggan dan para petinggi Ali Baba.
Akan tetapi, Ia dengan cepat membantah dalam wawancarannya dengan South China Morning Post—perusahaan media yang dibeli Alibaba tahun 2016. Kepada publik, salah satu orang terkaya di China ini menjelaskan kemundurannya secara bertahap memang menjadi rencana suksesi perusahaan. Dengan kata lain, Jack Ma mengganggap regenerasi merupakan suatu yang penting bagi perusahaannya.
Kesuksesan Jack Ma memang jadi panutan. Dimulai dari Huangzhou, China, Ia berhasil menyulap bisnis bermodalkan USD 60 ribu menjadi perusahaan teknologi raksasa senilai USD 420 miliar dalam waktu kurang dari dua dekade. Lalu, apa alasan pengunduran dirinya?
Dilansir dari New York Times, kabarnya Jack Ma memilih pensiun untuk kembali ke dunia pendidikan dan filantropi. Jack Ma dahulu memang pernah menjadi pengajar bahasa Inggris dan kecintaannya pada dunia ini disalurkan melalui yayasan pendidikan yang didirikannya 4 tahun silam, The Jack Ma Foundation.
Baca juga: Sasar Usaha Kecil dan Menengah, Alibaba Luncurkan UC Ads di Indonesia
Satu hal menarik yang bisa kita lihat, Jack Ma tak serta merta meninggalkan Alibaba begitu saja. Dalam kurun waktu 12 bulan ke depan, Ia ingin memastikan transisi kepemimpinan kepada Daniel Zhang berjalan baik sebelum masa jabatannya benar-benar berakhir. Penunjukan Zhang pun telah dipikirkan matang-matang dalam kurun waktu 10 tahun terakhir.
“Saya duduk bersama eksekutif senior kami 10 tahun yang lalu, dan menanyakan apa yang akan dilakukan Alibaba tanpa saya,” kata Ma kepada SCMP dalam sebuah wawancara. “Saya sangat bangga bahwa Alibaba sekarang memiliki struktur, budaya perusahaan, tata kelola, dan sistem untuk talenta yang memungkinkan saya melangkah tanpa gangguan berarti,” tambahnya.
Dalam perusahaan, transisi sebagai upaya lompatan sukses bukanlah sebuah hal baru. Akan tetapi, ada pesan yang bisa diambil oleh para entrepreneur dari perjalanan karir Ma, yaitu: Ia tak pernah melangkah mundur sebelum membuat rencana suksesi yang matang dan mengetahui dengan benar siapa sosok potensial yang memiliki kualifikasi untuk menempati posisinya.
Hal itu juga Ma lakukan saat melangkah mundur dari jabatan CEO untuk menduduki kursi Chairman of the Board Alibaba Group pada 2013. Saat itu, Ia mengatakan bahwa akan tetap aktif dan itu "tidak mungkin" baginya untuk pensiun. Akan tetapi, Ia mengakui bahwa orang-orang muda dengan ide-ide segar harus memimpin bisnis. Rencana suksesi pun tak melulu soal regenerasi pemimpin, tapi ada hitung-hitungan jitu untuk membuat terobosan agar bisnis terus bertumbuh seiring kemajuan zaman.
Baca juga: Alibaba Dorong Pelaku UKM Indonesia “Melek” Digital