Mencari peluang usaha bisa dibilang gampang-gampang susah. Saking banyaknya yang terjun ke dunia bisnis, persaingan pun kian sengit. Konsekuensinya, peluang gagal dalam bersaing jadi sangat besar. Cara terbaik memulai persaingan adalah jeli membidik ide bisnis anti-mainstream sekaligus bisa memecahkan persoalan banyak orang.
Namun, apabila peluang yang kita inginkan hanya “berbeda” tetapi tidak memiliki nilai jual maka hal itu menjadi sebuah kebodohan yang merugikan. Nah, bagaimana cara menangkap sinyal peluang yang anti-mainstream? Dr. Sandy Wahyudi, dosen Marketing Universitas Ciputra dalam bukunya Stupid Marketing “Only Stupid Marketers Keep Learning” membagikan rahasia agar kamu bisa menangkap “sinyal peluang” setiap saat.
Nah, berikut ini empat kriteria peluang yang potensial. Yuk disimak!
- Peluang harus mempunyai added value atau nilai tambah untuk customer atau pelanggannya. Apabila peluang tersebut tidak menghasilkan nilai tambah atau malah merugikan, lebih baik buang saja jauh-jauh.
- Peluang bisa membawa manfaat untuk menyelesaikan permasalahan, baik dari segi marketing, finance, operasional, maupun sumber daya manusianya.
- Peluang harus dapat meningkatkan profit dan meningkatkan market size
- Peluang tersebut memiliki risk and reward yang seimbang, dimana hasil yang didapatkan sebanding dengan risiko yang ditempuh untuk mendapatkan hasil tersebut.
Baca juga: Memanfaatkan Kekuatan Media Sosial untuk Marketing
Bagaimana Cara Mendapatkan Peluang?
Kamu bisa menerapkan prinsip Oppurtunity Triangle atau segitiga peluang, yakni Customer, Customer Community, dan Company and It’s Network. Kunci kesuksesan dari prinsip ini adalah bagaimana kamu mendeteksi kebutuhan, memilah saran atau kritik, dan menjadikan pengetahuan itu sebagai peluang-peluang baru untuk mengembangkan bisnis.
# Customer
Kita semua pasti punya pelanggan. Rumusnya, semakin dekat dengan pelanggan, semakin mungkin kita menemukan peluang baru untuk mengembangkan perusahaan. Galilah apa yang menjadi kebutuhan, kekhawatiran, dan keinginan, bahkan impian pelangganmu. Kamu akan mendapatkan banyak pemikiran yang sebelumnya tak pernah ditemukan hanya dari kacamata perusahaan.
# Customer Community
Langkah berikutnya, setelah kamu kenal pelanggan lebih dekat dari sebelumnya adalah mendekatkan diri pada komunitas pelanggan tersebut. Yap! Ada gula, ada semut… dan hanya semut yang mau bekerja sama dengan semut. Artinya, apabila kamu sudah menemukan satu semut (pelanggan) maka kamu bisa menjaring semut lainnya. Ingat, jangan berhenti sampai satu komunitas saja, masukilah komunitas lain untuk meningkatkan brand awareness.
# Company and It’s Network
Dari bisnis sendiri, peluang bisa diperoleh dari rekanan atau partner yang membantumu selama ini. Dekatilah mereka, gali apa kebutuhan yang belum terpuaskan selama ini. Semakin banyak kamu mendapat masukan, semakin besar peluang yang diperoleh.
Terdengar sulit diterapkan? Sebenarnya tidak. “Kuncinya hanya satu untuk mendapatkan sinyal peluang ini: cintailah perusahaanmu, bahkan kalau perlu, makan dan tidurlah bersama bisnismu. Cintailah perusahaanmu siang dan malam,” jelas Sandy.
Coba, yuk!
Baca juga: Setengah dari Tenaga Marketing Akan Digantikan Mesin Kecerdasan Buatan