Apa yang kamu pikirkan ketika mendengar 'digitalisasi bisnis logistik'? Internet of Things (IoT), artificial intelligence (AI), atau big data? Yap, beberapa dekade terakhir, perusahaan-perusahaan logistik sedang berlomba-lomba untuk mendigitalisasi bisnisnya dengan teknologi mutakhir masa kini. Digitalisasi dianggap dapat membantu proses supply chain lebih efisien dan hemat.
Disisi lain Gartner, perusahaan riset teknologi informasi asal Amerika, mengingatkan bahwa digitalisasi juga memberikan tantangan baru bagi perusahaan logistik yang harus cepat beradaptasi dengan perdagangan global yang terus berubah.
Berani terima tantangan ini? Eits, jangan lupa perhatikan 5 hal ini, ya...
1. Memanfaatkan teknologi track-and-trace
Permintaan untuk men-track proses pengiriman secara real-time sangat tinggi. Sekarang, konsumen tidak cukup hanya diberi informasi tentang waktu barang diambil dan menunggu barangnya datang. Kemampuan untuk memanajemen risiko, track and trace, dan kerjasama dengan pihak berwenang terus diterapkan agar konsumen dapat mengecek apa yang terjadi pada barang yang dipesannya secara real time.
Baca juga: 10 Perusahaan Logistik Terbaik Dunia 2018
2. Penggunaan RFID (Radio-Frequency IDentification), bluetooth, dan printer 3D
RFID (Radio-frequency Identification) dan bluetooth digunakan untuk mengiventarisasi dan melacak pergerakan barang. Sedangkan, printer 3D akan menghasilkan sensor tags yang dapat dibaca sebagai panduan perlakuan pada barang. Global system for mobile communication (GSM) dan satelit dapat dimanfaatkan untuk memantau pergerakan kapal pengangkut barang logistik dan sensor kapal dapat digunakan untuk memantau kinerja mesin. Semua teknologi ini jika digabungkan akan membantu perusahaan mendapatkan visibilitas yang lebih baik pada supply chain, logistik dan jaringan transportasi.
3. Penggunaan Robot dalam Gudang
Penggunaan robot dalam bisnis logistik bukan lagi suatu hal yang mustahil. Evolusi teknologi dengan penggunaan robot dapat menjadi solusi otomatisasi. Dalam beberapa kasus, otomatisasi dapat mengurangi kerja manusia sebagai penggerak utama. Dengan otomatisasi, investasi modal awal dimungkinkan bisa lebih rendah dan meningkatkan laba yang didapat.
Baca juga: Bagaimana Bisnis Logistik Masa Depan?
4. Transparansi
Strategi memanfaatkan teknologi digital dalam perusahaan diperlukan untuk meningkatkan daya saing. Pemanfaatan Internet of Things (IoT), big data, dan analitik data perlu dimaksimalkan karena industry 4.0 memiliki signifikasi yang besar dalam bisnis supply chain global. Digitalisasi didorong untuk menjadikan segala proses logistik transparan, mulai dari informasi, pemasok bahan baku hingga pengangkutan barang.
5. Persaingan Kompetitif dalam Digitalisasi Supply Chain
Pada dua tahun terakhir, perusahaan-perusahaan logistik sedang berlomba-lomba menginvestasikan uangnya dalam mendigitalisasi bisnis. Pada gilirannya hal ini akan memberikan keunggulan kompetitif pada perusahaan logistik dengan digitalisasi maksimal.
Kamu siap?
Baca juga: 10 Perusahaan Logistik Terbaik Dunia 2018