Setiap industri berlomba-lomba menjadikan internet agar mengglobal. Teknologi telah merevolusi cara pengiriman dan penerimaan informasi, dan saat ini mengubah cara manusia dan barang bergerak secara fisik tanpa batas di seluruh belahan dunia.
Hal tersebut berpengaruh juga pada biaya pengiriman yang semakin hari mengalami kenaikan, bahkan cenderung meroket. Berdasarkan data Wall Street Journal, terjadi peningkatan penjualan e-commerce yang tumbuh 15,5% menjadi USD 448 miliar pada tahun 2017 mendorong naiknya biaya pengiriman paket untuk bisnis menjadi USD 99 miliar, naik 7% dari tahun 2016.
Pemintaan pengiriman barang terus naik seiring dengan pertumbuhan e-commerce yang berkembang pesat, baik bisnis dalam skala kecil, menengah maupun besar besar. Bahkan penyedia jasa pengiriman yang ternama seperti DHL telah melakukan transformasi layanan dengan melibatkan pelacakan pengiriman yang terintegrasi dengan pengemudi melalui aplikasi untuk pengiriman kilat dalam hitungan jam.
Baca juga: Integrasi Untuk Efisiensi Sistem Logistik
Untuk itu, otomatisasi menjadi senjata untuk mempermudah segalanya, khususnya dalam bidang logistik. Inovasi pengiriman dengan drone, robot, mobility apps, truk tanpa awak hingga artificial intelligence dipergunakan untuk memenuhi permintaan konsumen yang terus meningkat. Teknologi sekarang berfokus pada pembangun otomatisasi untuk membantu pengusaha bisnis pengiriman dan logistik.
Di masa depan, perusahaan sudah tidak perlu pusing mencari tahu bagaimana cara membuat situs web, cara membangun payment gateway, atau cara melakukan pengiriman itu sendiri karena perusahaan teknologi akan menyediakannya. Hal ini dilakukan agar dapat memperluas layanan dan menjadikan perdagangan global bebas hambatan.
Dengan segalanya yang semakin otomatis, manusia pada gilirannya akan lebih fokus untuk menjadikan dirinya lebih kreatif, membangun koneksi emosional dan membuat produk yang terbaik daripada memikirkan bagaimana mengatur bisnis logistiknya.