Maksimalkan Teknologi Digital, Kayuh Wooden Bike Rambah Pasar Internasional

Oleh: Aulia Annaisabiru Ermadi
Senin, 3 September 2018 | 16:15 WIB
ilustrasi (Shutterstock)

Digitalisasi telah mentransformasi banyak hal dalam kehidupan, termasuk sisi ekonomi. Teknologi digital memainkan peran penting dalam pertumbuhan ekonomi suatu negara, termasuk Indonesia. Menurut data Kominfo, baru ada 8% dari total 59,2 juta UMKM yang sudah memanfaatkan platform online

Inovasi bisnis harus didukung kemampuan teknologi informasi (IT) sehingga produk yang kamu tawarkan bisa dipasarkan secara digital. Jumlah penduduk Indonesia yang sangat banyak merupakan pasar potensial untuk memasarkan produkmu. Lebih dari itu, menurut New Digital Report pada tahun 2018, lebih dari 4 miliar orang yang menggunakan internet. 

Kamu bisa memanfaatkan teknologi digital untuk meningkatkan penjualan, memangkas  jarak, ruang dan waktu, bahkan mencari inspirasi inovasi. Seperti yang telah dilakukan oleh Kayuh Wooden Bike untuk memaksimalkan teknologi digital setahun belakangan ini. 

Baca juga: 3 Kunci Sukses Migrasi ke Bisnis Digital

"Semenjak release awal 2017, kita buka platform sosial media dan website agar orang semakin tahu, semakin kepo. Akhirnya banyak respon positif," ujar Maulidan Isbar, Co-founder KAYUH Wooden Bike dalam wawancara dengan Digination.

Kayuh Wooden Bike model lipat (Dok. Kayuh Wooden Bike)

Dengan dibukanya platform digital ini, Kayuh mendapatkan permintaan ekspor dari berbagai negara seperti Spanyol, Kanada, Swedia, Denmark dan Polandia. 

"Jangkauan kita jadi unlimited, ketika kita menggunakan platform digital. Kita juga mulai release di beberapa marketplace. Jadi publik tahu tentang Kayuh," tambahnya.

Baca juga:Batik Pulo Gebang, Melaju Berkat Digital

Tak hanya sebatas memperluas pasar, Lidan pun memanfaatkan internet untuk mencari inspirasi-inspirasi inovasi untuk Kayuh. Kayuh Wooden Bike sendiri telah memiliki 5 model dengan berbagai inovasinya. Saat ini Kayuh sedang mengembangkan inovasi untuk kayuh versi unlimited. 

"Kita mencari inspirasi melalui dunia digital, sekarang kan apapun bisa kita akses. Mengikuti apa yang sedang trending dan sesuaikan dengan kebutuhan," pungkas lulusan Fakultas Pariwisata Universitas Pancasila ini.

Kamu sudah?

Baca juga: 7 Strategi Jerman Hadapi Revolusi Digital