Apa sih kesalahan terbesar yang bisa dilakukan oleh seorang yang baru saja memulai bisnisnya? Mark Cuban, pebisnis terkenal, investor dan pemilik klub bola basket Dallas Maverick menuturkan jawabannya.
Menurut Cuban, dalam sebuah percakapan dengan Sanyin Siang, direktur eksekutif Fuqua/Coach K Center on Leadership and Ethics di Duke University, ada satu hal yang jadi kesalahan terbesar itu.
"Kesalahan terbesar seorang entrepreneur adalah mereka memulai dengan pikiran bahwa mereka harus mencari pendanaan," ujar Cuban.
Tak cukup sampai di situ, menurut Cuban banyak pebisnis pemula yang mengira mendapatkan pendanaan itu adalah sebuah prestasi luar biasa. "Pendanaan itu bukan prestasi, itu ikatan," ia menegaskan.
Baca Juga: Memanfaatkan AI dan Machine Learning untuk Dongkrak Penjualan Retail
Lalu, apa dong yang seharusnya dilakukan oleh pebisnis pemula? Jawaban Cuban mungkin sudah kamu ketahui, tapi bisa jadi kamu tidak mau percaya. Jawabannya adalah penjualan.
"Sales menyembuhkan semua penyakit. Tak pernah ada perusahaan yang sukses tanpa melakukan penjualan," Cuban menegaskan.
Menurutnya, memulai bisnis bukan soal mendapatkan pendanaan. "Ini bukan soal idenya bagus atau tidak. Ini adalah soal menemukan pelanggan, lalu kamu berikan value untuk pelanggan itu dan membuat mereka senang," ia menambahkan.
"Jika kamu punya pelanggan yang senang, mereka akan bilang ke orang lain, yang kemudian akan jadi pelanggan yang bahagia lagi, dan itulah caranya kamu membuat bisnis yang sukses," ujar Cuban.
Jawaban Cuban sesungguhnya sederhana. Ini bisa jadi adalah prinsip dasar sebuah bisnis: lakukan penjualan, bikin pelanggan senang dan lanjutkan.
Namun saat ini kamu mungkin terpengaruh oleh banyaknya berita soal pendanaan. Apalagi investasi itu kadang punya nilai yang fantastis. Orang-orang pun nampak seperti berlomba-lomba untuk menjadi unicorn berikutnya.
Baca juga: 5 Jurus Meracik Startup Jadi Unicorn
Hal ini dibuat makin parah karena banyak investor yang hanya peduli soal investasi lanjutan. Banyak venture capital yang punya kecenderungan mencari bisnis yang punya potensi 'menguasai dunia' dan bukan yang punya model bisnis jelas dengan basis pelanggan yang bisa diandalkan.
Tujuan para investor ini adalah valuasi, alias nilai teoritis sebuah perusahaan. Nilai di atas kertas itu terus melambung dari satu ronde pendanaan ke ronde pendanaan berikutnya. Alhasil pelaku bisnis pun terjebak dalam upaya memperbaiki pitch deck-nya agar menarik untuk jajaran investor berikutnya.
Pelaku bisnis pun kerap lupa untuk fokus pada pelanggan dan aliran dana sungguhan dari hasil penjualan. Banyak pebisnis yang mengira investor tidak tertarik dengan penjualan, dan hanya mau mencari unicorn yang berikutnya.
Yap, di tengah kabut pendanaan yang mengaburkan pandangan, pendapat Cuban soal kesalahan terbesar seorang pebisnis pemula ini patut jadi kompas. Prinsip ini mungkin membantu meluruskan arah bisnis kamu. Jangan sampai tersesat di belantara investasi.