Dalam beberapa tahun terakhir, pertumbuhan startup di tanah air semakin menjamur dan memberikan prospek positif pada geliat ekonomi digital di Indonesia. Pemerintah juga membantu menciptakan ekosistem yang mendukung para pelaku startup untuk terus berkreasi dan berinovasi.
Di panggung global, pertumbuhan startup di tanah air juga sangat pesat. Dilansir dari laman Startup Ranking, Selasa (21/8), Indonesia masuk dalam daftar negara dengan jumlah startup terbanyak di dunia. Total startup yang dimiliki Indonesia hingga saat ini mencapai 1.874, menempatkan Indonesia di peringkat keenam setelah Amerika Serikat di posisi pertama dengan jumlah startup 45.519.
Posisi kedua ditempati oleh India yang memiliki 5.503 startup, disusul Inggris dengan 4.762. Peringkat keempat dihuni oleh Kanada dengan 2.352. Selanjutnya di posisi kelima diduduki Jerman dengan jumlah startup sebanyak 1.926.
Baca juga: Menkominfo Targetkan Satu Unicorn Startup Baru Tiap Tahun
Di kawasan Asia Tenggara sendiri, pertumbuhan startup di Indonesia merupakan yang tertinggi. Pencapaian Indonesia yang berada di posisi keenam sangat jauh dibandingkan dengan negara-negara tetangga. Singapura misalnya berada di peringkat ke-14 dalam ranking global. Negara ini hanya memiliki 644 startup, setengah dari jumlah yang dimiliki Indonesia. Sementara Filipina 220, Malaysia 192, dan Vietnam yang hanya memiliki 89 startup.
Industri digital memberikan peluang besar bagi Indonesia. Saat ini Indonesia telah memiliki 4 unicorn, yaitu Go-Jek, Bukalapak, Tokopedia dan Traveloka. Jika mengacu pada nilai tukar rupiah saat ini terhadap dolar Amerika, maka keempat unicorn tersebut diperkirakan memiliki valuasi sekitar Rp 14,5 triliun. Pencapaian tersebut membuat keempatnya memiliki posisi yang cukup kuat dalam ceruk bisnis digital di Indonesia.
Bukan hanya berjaya di panggung lokal, startup asal Indonesia juga mampu bersaing di panggung global. Dari data yang disuguhkan oleh Startup Ranking, setidaknya ada 6 startup Indonesia yang masuk dalam daftar 100 startup terbaik di dunia. Situs jual beli online Bukalapak berada di peringkat 26 dunia dengan SR score 87,367. Peringkat Bukalapak melesat jauh setelah sebelumnya di awal tahun 2018 menempati peringkat 46 di bawah Tokopedia yang waktu itu berada di peringkat 31.
Baca juga: Digitalisasi di Indonesia Dorong Lahirnya Unicorn Startup Baru
Startup selanjutnya yang masuk dalam daftar 100 startup terbaik dunia yaitu situs penyedia tiket perjalanan dan akomodasi Traveloka yang berada di peringkat 40 dunia dengan SR score 86,380. Disusul Zalora Indonesia di peringkat 59 dengan SR score 85,666. Startup Bolalob berada di peringkat 90 dengan SR score 84,518, dan disusul Elevenia di peringkat 99 dengan SR score 84,407.
Kedua unicorn asal Indonesia lainnya yaitu Go-Jek berada di peringkat ke 287 dunia dengan SR score 80,177. Sedangkan Tokopedia berada di peringkat 574 yang justru merosot dari posisi sebelumnya yaitu di peringkat 31 dunia, dan sebelumnya berada di peringkat pertama startup terbaik dari Indonesia.
Secara keseluruhan, pencapaian startup-startup asal Indonesia dinilai memuaskan. Seiring berjalannya waktu, satu persatu startup hasil karya anak bangsa mulai menunjukkan taringnya di panggung global. Dengan market populasi Indonesia yang cukup besar yaitu sebanyak 265 juta jiwa, perusahaan rintisan digital di Indonesia telah berhasil menggaet banyak pelanggan dan memberikan sumbangsih positif kepada bangsa.
Baca juga: 44 Startup Ditargetkan Menkominfo Jadi Unicorn, Ini Daftarnya
Sumbangsih tersebut diantaranya menyerap banyak tenaga kerja, sebagai saluran penjualan bagi pengusaha mikro, kecil dan menengah lewat kanal digital, juga memberikan solusi yang inovatif dan adaptif bagi permasalahan yang ada dan terjadi di masyarakat.
Namun pencapaian ini tidak boleh berhenti di sini saja. Seluruh pelaku industri digital diharapkan terus berinovasi dan menghasilkan karya terbaik. Pemerintah sendiri diharapkan selalu memberi ruang dalam berkreasi, menumbuhkan ekosistem yang kondusif, juga membuka masuknya investasi segar. Jika seluruh upaya tersebut dijalankan dengan konsisten, maka mimpi Indonesia bisa menjadi Energy of Asia di tahun-tahun mendatang bukan utopia belaka.
Baca juga: 5 Jurus Meracik Startup Jadi Unicorn