Factmata, startup asal Inggris berusaha memerangi masalah berita palsu dan informasi hoax dengan bantuan kecerdasan buatan atau artificial intelligent (AI). Startup yang didirikan oleh Dhruv Ghulati ini telah mendapat perhatian dan kucuran dana dari para investor terkemuka di Amerika Serikat termasuk miliarder Mark Cuban pendiri Zynga Mark Pincus dan pendiri Brightmail Sunil Paul.
Seperti dilansir dari Business Insider, CEO Factmata Dhruv Ghulati yang masih berusia 25 tahun mengatakan bahwa permintaan untuk layanan menyaring berita dan konten iklan semakin meningkat. “Para investor mempercayai kami karena kami mengusung ide yang mereka butuhkan,” ujar Ghulati.
Factmata menggunakan kecerdasan buatan untuk mengatasi poliferasi atau pertumbuhan masif berita-berita palsu atau hoax. Startup ini akan menjadi seperti jembatan yang menghubungkan antara Wikipedia dan Quora dengan komunitas pengguna yang bertugas memeriksa fakta dengan bantuan AI.
Kecerdasan buatan dengan data yang terkomputerisasi menurut Ghulati merupakan satu-satunya jalan untuk memerangi penyebaran berita hoax. Factmata secara independen akan menjadi agen pemeriksa fakta setiap berita atau informasi yang dikeluarkan oleh media atau perseorangan.
Isu penyebaran berita palsu memang sedang menjadi perhatian khusus di dunia maya. Selain Factmata, media sosial paling populer Facebook juga sedang mengembangkan program untuk menangkal penyebaran berita palsu, sementara Wikipedia meluncurkan Wikitribune awal tahun ini sebagai usaha mengatasi informasi-informasi yang tidak benar.