Apa karir yang bisa membuatmu keliling dunia? Jawabannya adalah menjadi pekerja remote atau juga dikenal dengan istilah digital nomaden. Sebagai digital nomad, Kamu leluasa bekerja di belahan dunia mana saja selama memiliki koneksi internet. Say goodbye untuk keharusan pergi ke kantor dan terikat di satu lokasi tertentu. Pilihan tempat tinggal pun menjadi tidak terbatas. Kamu misalnya bisa sarapan di Singapura, makan siang di Bangkok dan makan malam di Ho Chi Minh City sambil tetap bekerja.
Ada berbagai faktor yang harus Kamu pertimbangkan ketika mencari tempat tinggal. Koneksi internet yang andal adalah faktor terbesar, karena Kamu tidak dapat bekerja tanpa koneksi internet yang solid. Selain itu, faktor biaya hidup, keberadaan komunitas digital nomad, cuaca, infrastruktur, dan kenyamanan harus dipertimbangkan juga.
Dilansir dari Insider, (Rabu, 01/08), berikut tujuh kota yang paling ramah sekaligus paling hemat bagi digital nomad:
-
Chiang Mai, Thailand
Kota kuno di Thailand utara ini sering berada dalam daftar tempat terbaik untuk bekerja dari jarak jauh. Banyak yang memilih tinggal di Chiang Mai karena biaya hidup di sana sangat rendah, ditambah koneksi internet supercepat, komunitas seprofesi yang banyak, cuaca yang hampir selalu cerah, dan kuliner lezat yang menggugah selera.
Sewa apartemen dengan satu kamar tidur di Chiang Mai antara USD 200-300 per bulan atau sekitar Rp. 2-4 juta. Untuk pengeluaran bulanan, Kamu membutuhkan sekitar USD 500 atau sekitar Rp. 7 juta. Apalagi jika Kamu mau berbagi tempat tinggal dan makanan dengan teman, biaya hidup dan pengeluaran tersebut bisa ditekan sampai setengahnya.
Di Chiang Mai, Kamu akan merasa seolah sedang liburan setiap harinya. Kamu tidak akan kekurangan aktivitas untuk dipilih, dari bersepeda, hiking, berkemah atau wisata melihat gajah.
Baca juga:
Saat ke Bali, Kunjungi Empat Coworking Space Ini untuk Dapatkan Inspirasi
-
Ubud, Bali Indonesia
Tidak ada daftar tempat terbaik untuk bekerja dari jauh yang lengkap tanpa menyebutkan Ubud. Salah satu kota kecil di Pulau Bali Indonesia ini telah lama populer di kalangan pekerja jarak jauh. Untuk pengeluaran bulanan, Kamu memerlukan sekitar USD 1.000 per bulan atau sekitar Rp. 14 juta.
Di Ubud, Kamu bisa menikmati sajian lanskap pemandangan alam yang menakjubkan, mulai dari hamparan sawah yang menghijau, pantai perawan, air terjun, pegunungan dan masih banyak lagi lainnya. Kamu juga dapat menjelajahi berbagai pura atau mengunjungi Ubud Monkey Forest. Ubud adalah tempat terbaik bagi para digital nomad. Tidak hanya karena dianggap murah, tetapi juga banyak terdapat co-working space di sana.
-
Ho Chi Minh City, Vietnam
Kota-kota di Asia Tenggara adalah tempat termurah untuk hidup di dunia bagi para digital nomad, tidak terkecuali Ho Chi Minh City. Dengan biaya hidup rata-rata hanya USD 430 per bulan atau sekitar Rp. 6 juta dan makan di restoran rata-rata USD 1,76 atau sekitar Rp.20.000 saja, ibukota Vietnam ini menjadi salah satu kota favorit para digital nomad.
Ho Chi Minh City memiliki kehidupan malam yang semarak, Wi-Fi gratis yang diklaim tercepat setelah Korea Selatan, dan merupakan kota urban namun masih memiliki nuansa tradisional khas Vietnam. Kota yang memiliki nama lain Saigon ini banyak dipenuhi pekerja remote job yang nongkrong di kafe-kafe sambil menghadap laptop. Mereka bekerja ditemani secangkir kopi dan makanan lezat juga murah.
-
Siem Reap, Kamboja
Kota Siem Reap di Kamboja sangat direkomendasikan bagi pekerja remote job yang hendak menghemat pengeluaran mereka sampai seminimal mungkin. Hostel di Siem Reap mulai dari USD 2 sampai dengan US0 22 per malam atau setara dengan Rp.30.000 sampai dengan Rp.300.000 per malam. Kamu juga bisa tinggal di hostel dengan fasilitas kolam renang, makan tiga kali sehari, dan akses telpon unlimited dengan harga USD 300 atau sekitar 4 juta rupiah per bulan.
Siem Reap mudah dijelajahi, terutama jika Anda memiliki sepeda motor, dan sebagian besar hotel memiliki Wi-Fi yang andal. Plus, Kamu akan menemukan banyak komunitas pekerja remote job di kota tersebut.
Baca juga:
Keuntungan yang Bisa Anda Dapatkan dari Coworking Space
-
Medellin, Kolombia
Kamu bisa mempertimbangkan memindahkan kantor pribadi ke Medellin di Kolombia. Biaya sewa apartemen satu kamar tidur seharga sekitar USD 625 atau sekitar Rp. 9 juta. Biaya hidup keseluruhan jika tinggal di kota ini sekitarUSD 928 per bulan atau sekitar Rp. 13 juta.
Medellin dianggap sebagai kota yang pas bagi para digital nomad karena memiliki banyak co-working space, Wi-Fi gratis di hampir semua kafe dan restoran, dan transportasi umum yang sudah tertata rapi dan sistematis. Selain itu, penduduk lokal sangat ramah, cuacanya sangat bersahabat dan matahari bersinar sepanjang tahun.
-
Budapest, Hungaria
Kota-kota di Eropa terkenal dengan biaya hidup yang sangat tinggi. Jika Kamu ingin tinggal di negara Eropa, pertimbangkanlah Budapest yang merupakan ibukota Hungaria. Di Budapest, Kamu bisa menyewa apartemen di pusat kota bersejarah tersebut seharga USD 500 per bulan atau sekitar Rp. 7 juta. Secara keseluruhan, biaya hidup selama di Budapest sebulan tidak akan lebih dari USD 600 atau sekitar 8,6 juta rupiah.
-
Berlin, Jerman
Selain Budapest, kota di Eropa yang sangat direkomendasian bagi digital nomad adalah Berlin ibukota Jerman. Meskipun bukan tempat termurah di dunia, biaya hidup di Berlin relatif rendah, terutama untuk sebuah kota di Eropa Barat. Sewa untuk apartemen dengan satu kamar tidur berada di kisaran USD 640 dan USD 880 atau sekitar Rp. 9 juta sampai Rp. 13 juta. Biaya hidup sebulan sekitar USD 1.035 atau sekitar Rp. 15 juta.
Meskipun biaya hidup sedikit lebih tinggi, Berlin sangat populer di kalangan digital nomad. Beberapa faktornya karena Berlin adalah tempat yang bagus untuk hidup dan bekerja karena energi kreatif dan jiwa kewirausahaan penduduknya.
Berlin juga telah mengembangkan budaya yang berfokus pada kesehatan dengan menambah jumlah taman dan ruang hijau. Budaya bersepeda juga tengah menjangkiti warganya yang bisa mendukung pola hidup sehat. Kota ini juga memiliki kehidupan malam yang semarak karena warga Berlin sangat menggandrungi pesta dan festival yang diadakan hampir tiap akhir pekan.
Nah, kota mana yang menjadi pilihanmu?
Baca juga:
Membuka Coworking Space? Perhatikan 4 Komponen Ini