Tidak hanya dihadapi oleh Indonesia, tekanan ekonomi yang berasal dari eksternal sedang dirasakan oleh hampir semua negara.
Meskipun demikian, Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat bertemu dengan sejumlah wali kota di Istana Kepresidenan Bogor pada Senin (23/7) meminta agar masyarakat Indonesia tidak terlalu khawatir menyikapi hal tersebut.
“Semua negara, sekali lagi, ini mengalami. Jadi saya kira kita juga tidak perlu terlalu khawatir, tetapi yang paling penting menurut saya kita tahu apa yang sedang terjadi,” ujar Presiden menegaskan.
Namun, kekhawatiran tersebut hanya perlu diantisipasi, terutama berkaitan dengan perubahan-perubahan global, karena jika tidak hal tersebut dapat sangat berbahaya.
Salah satunya, Presiden mengingatkan perlunya langkah antisipasi terhadap perubahan-perubahan cepat dunia, termasuk revolusi Industri 4.0 yang perubahannya diprediksi oleh McKinsey Global Institute 3.000 kali lebih cepat dari revolusi yang pertama.
Baca Juga:
Industri 4.0 Butuh SDM yang Terampil
Presiden menegaskan, ”Inilah yang kita harus sadar betul bahwa akan terjadi perubahan besar yang sangat cepat sekali. Sehingga kota-kota juga harus menyiapkan diri dalam mengantisipasi, menyiapkan SDM-SDM dalam rangka menghadapi perubahan yang sangat cepat.”
Bagi Presiden, jika menyadari perkembangan teknologi seperti artificial intelligence, internet of things, big data, serta penemuan-penemuan yang berkaitan dengan Hyperloop, SpaceX, dan Tesla, Indonesia dapat mempersiapkan untuk menghadapinya.
“Yang kita siapkan menurut saya sekarang ini adalah SDM kita. Kalau dalam 4 tahun ini kita konsentrasi dan fokus pada infrastruktur, berikutnya kita memang pada tahapan besar yang kedua adalah persiapan SDM, sumber daya manusia,” ungkap Presiden.