Sebagai agen perubahan, mahasiswa tentunya harus mampu menjadi penggerak atau aggregator dalam banyak hal, tak terkecuali dalam industri e-commerce.
Dalam hal ini, kita bisa berkaca dengan negara China. Melalui mahasiswa-mahasiswanya, negara dengan jumlah penduduk yang sangat besar ini mampu mengonversi produk-produk UKM (Usaha Kecil dan Menengah) miliknya menjadi produk yang menguasai pasar secara global.
Melihat hal tersebut, Vice President of Business Operation BLANJA.com Fikri menuturkan, hal tersebut bisa saja terjadi jika difasilitasi dengan baik.
Untuk itu, bekerja sama dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, BLANJA.com mendukung Universitas Jember dalam memberikan pembekalan tematik untuk kegiatan KKN Periode II Tahun Akademik 2017-2018.
Kegiatan yang mengusung tema “Peran Mahasiswa KKN Dalam Pemberdayaan Ekonomi Desa di Era Industri 4.0” diharapkan dapat membentuk mahasiswa yang mampu menjadi pendamping masyarakat dalam memasarkan produk-produk desa dan membuat badan usaha milik desa.
Baca Juga:
Gerakan Ayo UMKM Jualan Online
“Perkembangan kemajuan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) membuat apa yang dahulu tidak mungkin kini jadi mungkin, termasuk mempromosikan potensi desa secara online guna membangun desa,” ujar Direktur Jenderal Pembangunan Daerah Tertinggal (Dirjen PDT) Samsul Widodo.
Samsul menegaskan, berbeda dengan masa lalu yang berfokus pada pembangunan fisik, pengembangan desa kini bisa dilakukan dengan menggunakan kemajuan TIK.
Ketua Pusat Pemberdayaan Masyarakat Universitas Jember Hermanto menyebutkan, setidaknya terdapat 3.200 mahasiswa yang akan terjun dalam program KKN Tematik Universitas Jember.
Mahasiswa-mahasiswa ini akan disebar keempat Kabupaten, yakni Bondowoso, Probolinggo, Jember dan Situbondo, dengan tiga tema, termasuk Desa TIK, Desa Wisata dan Wirausaha Sejahtera, serta Desa Stunting dan Sanitasi.
"KKN (Kuliah Kerja Nyata) harus ke desa-desa. Apa yang bisa kita kontribusikan keahlian kita di perdesaan sebagai pemuda. Misalnya untuk tema Desa TIK serta Desa Wisata dan Wirausaha Sejahtera, mereka akan mendapat pelatihan khusus dari tim BLANJA.com agar setiap produk yang berhasil diciptakan bisa dijual secara online dan diterima oleh pasar,” Hermanto menambahkan.