Meskipun telah usai, momen Ramadan masih menjadi bahan evaluasi bagi sebagian pelaku usaha e-commerce, mengingat pada momen tersebut kebanyakan pelaku mendulang untung yang lebih banyak.
Country Head of Shopback Indonesia Indra Yonathan bahkan menyebutkan, Ramadan merupakan momen panen raya bagi banyak pelaku usaha.
Hal ini berlaku tidak hanya bagi para pelaku e-commerce, tetapi juga bagi pengusaha retail offline di hampir seluruh wilayah Indonesia.
“Walaupun kondisi rupiah yang menguat terhadap dolar, tidak berpengaruh terhadap daya beli masyarakat selama Ramadan. Sepanjang Ramadan tahun ini, daya beli konsumen Shopback meningkat hingga 74% dibandingkan dengan tahun lalu,” ungkap Yonathan.
Menurut Yonathan, meningkatnya transaksi dan pemesanan selama bulan Ramadan juga diakibatkan adanya program promo dan diskon besar-besaran, seperti Shopee dengan Big Ramadhan Sale-nya atau Lazada dengan program PuaSale-nya.
Baca Juga:
Kurma dan Baju Muslim Dominasi Penjualan di Bulan Ramadan
Program-program yang menguntungkan pembeli inilah yang menurut Yonathan telah mengubah gaya hidup masyarakat di Indonesia.
Berdasarkan mini survey yang dilakukan Shopback, program diskon dan cashback menjadi dua faktor utama yang mempengaruhi keputusan masyarakat berbelanja sepanjang bulan Ramadan.
Dalam survei yang dilakukan pada 500 orang responden yang senang berbelanja online di Jabodetabek tersebut, Shopback juga menemukan tiga produk yang paling dicari selama bulan Ramadan, termasuk fesyen dan aksesori, pulsa, serta groceries.
Data internal Shopback menemukan, peningkatan transakasi kategori fesyen dan aksesoris mencapai 78,6 persen, diikuti oleh pulsa sebesar 64,7 persen, serta groceries sebesar 18,8 persen.
Secara keseluruhan, Shopback sendiri berhasil mencatatkan peningkatan transaksi hingga 3 kali lipat sepanjang Ramadan tahun ini, dengan rata-rata belanja hingga Rp 1,2 juta rupiah.