Pertumbuhan startup di Indonesia memang sangat pesat. Hal ini bisa dilihat dari munculnya sangat banyak startup, yang bahkan beberapa telah berhasil menjadi unicorn.
Berdasarkan data startup ranking per tanggal 22 Juni 2018 yang dituturkan oleh Menteri Ketenagakerjaan M. Hanif Dhakiri, Indonesia memiliki 1.830 startup dan menempati urutan ke-6 di dunia.
Menariknya, jumlah tersebut diprediksi oleh Hanif akan terus meningkat, mengingat potensi penggunaan internet di Indonesia sangat tinggi.
Saat ini, jumlah pengguna internet Indonesia telah mencapai 143,26 juta atau 54,68 persen dari total penduduk Indonesia sebanyak 262 juta orang berdasar data dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia.
Menteri Hanif menambahkan, "Pengguna internet di Indonesia didominasi oleh penduduk yang tergolong masih muda, yakni umur 19-34 tahun yang mencapai 49,52 persen dari total pengguna internet."
Melihat beberapa hal tersebut, Kementerian Tenaga Kerja membangun Innovation Room untuk memfasilitasi anak muda inovatif dan kreatif di Lantai M, Gedung Parkir Kementerian Ketenagakerjaan, Jalan Gatot Subroto, Jakarta.
Baca Juga:
Bidik Segmen Baru, EV Hive Ganti Nama Jadi Cocowork
Fasilitas berupa coworking space ini diharapkan akan menjadi wadah luar biasa bagi anak-anak muda yang fleksibel, cepat, dan dinamis untuk bertransformasi menjadi backbone industri kreatif di Indonesia.
“Inovation Room ini juga wujud komitmen Kemnaker dalam peningkatan kualitas dan kapasitas angkatan kerja muda dalam menyambut industri baru dan bersaing secara global,“ papar Hanif.
Beliau juga berharap, program-program dalam Innovation Room dapat memberikan pembaruan mengenai penguasaan teknologi dan wawasan di dunia industri kepada para anak muda.
Hal ini dimaksudkan agar mereka mengerti know-how dan know-why terkait teknologi produksi dan proses, hingga mampu membuat prototipe, melakukan pengujian dan demonstrasi, menduplikasi, serta mengadaptasi teknologi yang dibutuhkan.
Menteri Ketenagakerjaan juga menghimbau seluruh mitra perbankan dan modal ventura untuk tidak ragu-ragu memanfaatkan peluang emas tersebut.
"Kita berharap melalui kolaborasi ini akan lahir banyak Creativepreneur baru. Sekaligus hal ini akan menjadi model penciptaan lapangan kerja baru yang akan sangat indah sekali jika dimulai dari Kementerian Ketenagakerjaan sendiri," tutup Hanif.