Pengembangan Alat Mekanis Multiguna Pedesaan (AMMDes) kini telah mencapai tahap uji coba, yang sebenarnya telah dimulai sejak bulan April 2018 lalu.
Sebagai informasi, AMMDes merupakan alat kerja dengan banyak kegunaan, yang dirancang memiliki fungsi transportasi sekaligus fungsi produksi.
Menurut Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Harjanto, alat yang membawa filosofi sebagai alat kerja yang multiguna ini dirancang dengan fungsi transportasi untuk memobilisasi hasil-hasil pertanian dari desa ke kota, serta fungsi alat produksi untuk meningkatkan produktivitas pertanian di pedesaan.
Di bawah tangan PT Kiat Mahesa Wintor Indonesia (PT KMWI) salah satunya, produksi AMMDes kini telah berada pada tahap finalisasi prototipe dan uji coba.
Pengujian ini dimaksudkan untuk melihat performa dan daya tahan unit AMMDes secara parsial, yang meliputi mesin, sasis, suspensi, transmisi, dan lain-lain, guna menyempurnakan rancangannya.
Guna memacu produksi alat yang dijadwalkan akan dirilis di awal tahun 2019 mendatang ini, pemerintah senantiasa berupaya mengoptimalkan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) komponen-komponennya.
Baca Juga:
Pemerataan Ekonomi Digital di Pedesaan Jadi Prioritas
Berdasarkan informasi yang disampaikan oleh Kementerian Perindustrian, sampai dengan saat ini, industri dalam negeri telah mampu menyumbang sebanyak 185 jenis komponen, atau setara dengan 70% dari total pengembangan alat tersebut.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengungkapkan, “Melalui konsolidasi dengan pelaku industri nasional, kami berhasil memfasilitasi dalam membangun komitmen kerja sama dengan lebih dari 70 industri yang siap menjadi pemasok komponen AMMDes, di mana sebagian besar adalah industri kecil dan menengah (IKM).”
Pada masa mendatang, produksi AMMDes akan disiapkan dalam beberapa desain platform melalui pengembangan power train dan sasis.
Hal ini dilakukan, mengingat kondisi wilayah pertanian di Indonesia memiliki ragam yang cukup banyak, dari mulai wilayah datar hingga wilayah perbukitan.
Secara khusus, pengembangan alat multiguna ini diharapkan mampu menunjang pembangunan Indonesia dari pinggiran, sekaligus mampu mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis.