Perkembangan teknologi di era digital telah membuat gaya hidup masyarakat, terkhusus di Indonesia, mengalami pergeseran yang cukup signifikan.
Tidak hanya dalam melaksanakan aktivitas rutin harian, seperti menikmati berita, berbelanja, hingga berbagai hal lainnya, tren ini juga merambah ke dalam aktivitas khusus, seperti dalam urusan zakat dan sedekah.
Kemudahan serta kesederhanaan proses dalam pemanfaatannya menjadi salah satu alasan semakin banyak orang, terutama kalangan menengah ke atas, memilih jalur digital.
Sebagai salah satu badan penyalur, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) melirik tren ini dengan mengenalkan sebuah layanan pembayaran zakat digital melalui mesin M-Cash.
Diluncurkan oleh Deputi BAZNAS Arifin Purwakananta dan Business Development Manager M-Cash Adityo Wiby Putranto, layanan zakat digital ini diharapkan mampu mempermudah masyarakat dalam berzakat melalui layanannya.
Baca Juga:
baznas Gandeng Go-Pay Bikin Sedekah Digital
Untuk sementara waktu, layanan zakat melalui mesin M-Cash baru bisa dijumpai di sekitar 700 mal dan pusat perbelanjaan yang ada di wilayah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi).
Sedikit informasi, setidaknya kini telah terdapat sekitar 1.700 mesin M-Cash yang terinstal di wilayah tersebut, dengan persebaran terbanyak di wilayah Jakarta, yakni sekitar 60 hingga 70 persen.
Pada saat peluncurannya di Jakarta, hari Rabu (6/6), Arifin Purwakananta menyatakan, ā€¯Mesin ini menjadi alternatif pilihan masyarakat untuk menunaikan zakatnya. Masyarakat bisa memilih, membayar dengan uang cash ataupun dengan uang elektronik."
Selain mengenalkan layanan baru ini, beberapa waktu terakhir, BAZNAS juga telah menggandeng beberapa platform digital untuk menyediakan layanan sedekah digital, termasuk dengan Shopee dan Go-Pay.
Gencarnya peluncuran layanan baru berbentuk digital ini diharapkan BAZNAS dapat menyumbang setidaknya 30 persen dari target pengumpulan dana sebesar Rp 8 triliun, yang akan disumbangkan melalui program-program unggulan BAZNAS.