Seperti yang pernah dijelaskan sebelumnya, keberhasilan sebuah startup atau bisnis tergantung pada individu yang masuk ke dalam tim.
Hal ini ditegaskan oleh Google, karenanya perusahaan raksasa teknologi ini sangat menekankan pada proses wawancara saat mencari karyawan.
Bahkan mantan CEO Google Eric Schmidt dan Adviser Alphabet Jonathan Rosenberg menyebutkan dalam bukunya, wawancara adalah proses mempelajari seseorang dan lebih penting dari sekedar resume.
Dalam buku berjudul “How Google Work” tersebut, kedua penulis juga menyebutkan, terdapat tiga jenis pertanyaan yang biasa digunakan oleh Google dalam menjaring karyawannya.
Pertanyaan Tantangan
Salah satu jenis pertanyaan yang digunakan oleh Google dalam melakukan wawancara adalah pertanyaan yang menantang pelamarnya.
Bukan untuk menciptakan situasi yang tidak nyaman karena wawancara tidak boleh dilakukan secara menegangkan, tetapi untuk mendorong pelamarnya.
Pertanyaan jenis ini bisa digunakan untuk memahami proses pemikiran dari pelamar. Selain itu, bisa digunakan untuk mengetahui batas kemampuan dari pelamar.
Biasanya, pertanyaan ini akan disusul dengan pertanyaan lain untuk menguji kembali jawaban pelamar dan melihat cara mempertahankan posisinya.
Beberapa pertanyaan yang bisa digunakan misalnya, "Apa poin terendah dalam proyek ini?" atau "Mengapa ini berhasil?".
Baca Juga:
9 Penyebab Umum Kegagalan Startup
Pertanyaan Wawasan
Daripada hanya mendengarkan uraian daftar pengalaman dari resume, Google lebih memilih membingkai pelamar dengan pertanyaan tentang wawasan yang diperoleh pelamar saat berada di pekerjaan sebelumnya.
Pertanyaan ini digunakan untuk memaksa pelamar berpikir dari perspektif yang unik di luar jawaban yang dipersiapkannya.
Pertanyaan jenis ini dapat digunakan memahami pelamar secara mendalam, dan secara spesifik bisa digunakan untuk mengukur kemampuan pelamar dalam mendengarkan dan memahami pertanyaan.
Dua pertanyaan favorit Google di antaranya adalah “Bagaimana Anda membayar biaya kuliah?” atau “Apa yang bisa dipelajari dari Anda di luar daftar riwayat di dalam resume?”.
Skenario
Pertanyaan jenis skenario juga menjadi pertanyaan yang sering ditanyakan Google dalam mencari karyawannya, terutama untuk posisi senior, untuk mengukur kemampuan manajemen dan cara mempercayai orang lain.
Pertanyaan seperti ini dapat digunakan untuk mengetahui apakah pelamar akan tipe orang yang mengerjakan tugas sendiri agar tugas selesai dengan sempurna, orang yang mampu mendelegasikan tugasnya, atau orang yang bergantung dengan orang lain.
Salah satu contoh pertanyaan jenis ini adalah “Ketika Anda berada dalam krisis, atau perlu membuat keputusan penting, bagaimana Anda melakukannya?".