Perusahaan rintisan ride-hailing berbasis aplikasi Go-Jek telah berencana melebarkan sayapnya ke jangkauan Asia Tenggara di luar pasar Indonesia.
Selain Vietnam, perusahaan yang dirintis oleh Nadiem Makarim ini juga bakal menyasar pasar Thailand, Singapura, dan Filipina beberapa bulan ke depan.
Tak tanggung-tanggung, Go-Jek bahkan telah menyiapkan investasi hingga USD 500 juta untuk menjalankan ekspansinya tersebut.
Investasi ini akan memberikan dukungan teknologi dan ketrampilan bagi tim pendiri lokal di masing-masing pasar yang akan disasar.
Menariknya, perusahaan-perusahaan di keempat pasar tersebut dapat menciptakan daya tarik dengan menentukan merek dan identitasnya sendiri.
Dalam wawancaranya di "Squawk Box" CNBC, Presiden Go-Jek Andre Soelistyo menyatakan bahwa perusahaannya telah meninjau keempat pasar.
Baca Juga:
Hapus Dominasi Grab, Go-Jek Datang Ke Vietnam
Dan menurutnya, solusi yang ditawarkan perusahaan rintisannya di Indonesia cukup cocok untuk diimplementasikan di beberapa negara tersebut.
Ekspansi Go-Jek ke dalam empat pasar baru tersebut tentunya akan meningkatkan persaingannya dengan perusahaan yang berbasis di Singapura, Grab, yang memiliki layanan serupa.
Soelistyo menyatakan, “Dengan persaingan, penawaran layanan akan jauh lebih baik, semua pemain dipaksa untuk memberikan pengalaman pelanggan terbaik. Itu akan menguntungkan bagi konsumen.”
Pada tahap awal, Go-Jek hanya akan memulai dengan layanan ride-hailing miliknya, sebelum mengenalkan lebih banyak fitur layanan tambahannya.
Seperti yang kita ketahui, perusahaan yang merintis usaha melalui layanan ride-hailing pada tahun 2010 ini telah melebarkan layanannya, seperti pada pengiriman makanan, logistik, layanan belanja dan sistem pembayaran.