Pertumbuhan startup sangat pesat belakangan ini, hal ini dilihat dari banyaknya bisnis rintisan yang mulai banyak bermunculan.
Namun, tidak jarang dari bisnis rintisan tersebut pada akhirnya harus mengalami kegagalan pada saat sebelum atau setelah berjalan.
Seperti yang sudah kita ketahui bersama, bahwasanya memulai sebuah bisnis adalah pekerjaan yang sangat berat dan berisiko besar.
Oleh karena itu, belajar dari pelaku usaha lain untuk menghindari kesalahan yang sering dilakukan usaha rintisan dapat menjadi langkah yang bisa dilakukan.
Menurut pendiri Elumynt LLC William Harris, terdapat sembilan kesalahan yang sering menghancurkan bisnis rintisan yang menjanjikan.
Perencanaan Yang Tidak Mencukupi
Pada tahap awal, sebuah ide sudah cukup untuk digunakan oleh para pelaku usaha dalam membangun bisnis rintisan miliknya.
Namun, untuk mempertahankannya dibutuhkan rencana meskipun bagi sebagian pelaku usaha bisa menjadi hal yang sangat membosankan.
Tanpa memiliki rencana, sebuah perusahaan akan berjalan dalam kegelapan tanpa mengetahui ke mana arah pasti yang ditujunya.
Rencana bisnis yang matang dapat menjadi satu-satunya langkah penting dalam membangun landasan kesuksesan di masa depan.
Perusahaan butuh arah yang jelas agar dapat membantu perusahaan menghadapi pasang surut permasalahan.
Bekerja Setengah Hati
Saat memulai suatu usaha, pelaku usaha akan membutuhkan semangat dan kesabaran, karena akan terdapat banyak hal yang harus dikorbankan untuk melakukannya.
Pelaku usaha harus siap untuk berkorban, meluangkan waktu dan energinya untuk menghadapi tantangan demi sebuah kesuksesan.
Tapi perlu diperhatikan, seberapa banyak waktu dan energi yang dikorbankan tanpa ketertarikan terhadap tantangan atau orang yang akan dibantu, usaha tersebut akan sia-sia.
Menunggu Kesempurnaan
Meskipun ide terbaik harus dikeluarkan dengan yang terbaik, menunggu kesempurnaan dapat menyurutkan bahkan membunuh bisnis rintisan.
Kesempurnaan hanya akan menjadi mimpi pada tahap pengembangan, karena masalah sebenarnya hanya akan muncul setelah peluncuran.
Dengan menghadapi masalah nyata setelah peluncuran, bisnis baru akan mengalami penyempurnaan setahap demi setahap.
Label Harga yang Buruk
Kesalahan yang sering terjadi pada bisnis rintisan adalah kesalahan menentukan harga yang tepat untuk layanan, baik itu terlalu tinggi maupun terlalu rendah.
Pelaku usaha harus mampu mengukur pajak, tingkatan biaya tenaga kerja, dan biaya lain, sebelum menentukan harga jual dari layanan atau produk.
Selain itu, pelaku usaha juga perlu untuk mengidentifikasi pasar secara menyeluruh, untuk mengetahui harga yang paling tepat bagi produk atau layanannya.
Takut Gagal
Banyak orang beranggapan kegagalan sangat bertentangan dengan keberhasilan, padahal sebenarnya kegagalan adalah kunci kesuksesan.
Kegagalan hanya sebuah perspektif, yang hanya akan menjadi masalah ketika pelaku usaha tidak belajar apa pun dari hal tersebut.
Tidak Fleksibel
Pelaku usaha tentunya menginginkan banyak orang jatuh cinta pada produk atau layanan yang ditawarkannya, tapi bagaimana jika hal tersebut tidak terjadi?
Seberapa besar pelaku usaha menyukai produknya, jika tidak banyak orang menyukainya, maka mereka harus lebih fleksibel menghadapinya.
Sangat penting diperhatikan, bahwa peluang pasar tidak selalu sama dengan kebutuhan pasar. Oleh karenanya, pelaku usaha harus cepat menyadarinya.
Terobsesi Pendanaan Lebih
Bagi usaha rintisan, pendanaan seharusnya bukan segalanya dan bukan satu-satunya tujuan, mencari pasar yang sesuai dan membangun basis pengguna sebenarnya juga harus dilakukan.
Pendanaan yang besar tidak mencerminkan kesuksesan, karena setiap tahun ada banyak usaha dengan pendanaan yang lebih pun gagal.
Seberapa banyak uang tunai yang diperoleh saat pendanaan tidak akan dapat memperbaiki atau menutupi kekurangan dalam pengalaman bisnis.
Hemat Dalam Pemasaran
Kesalahan besar yang sering terjadi dalam menjalankan bisnis rintisan adalah menghabiskan dana untuk membangun produk atau layanan.
Perlu diperhatikan pemasaran pun diperlukan agar orang-orang mengetahui eksistensi perusahaan, karena tanpanya pelaku bisnis tidak akan dapat menjaring pelanggan.
Bukan hanya sekedar logo, membuat cerita yang merepresentasikan bisnis perlu dilakukan untuk membangun merek dari bisnis rintisan.
Bekerja Sendirian
Faktanya pelaku usaha tidak akan dapat melakukan semuanya secara mandiri, mengingat waktu yang dimilikinya hanya 24 jam selama sehari dengan energi yang juga sangat terbatas.
Untuk itu, mencari orang yang ahli di dalam masing-masing pekerjaan sangat diperlukan, seperti untuk rekrutmen, manajemen, hukum, dan keuangan.
Tidak hanya dalam kecerdasan dan kemampuan, sangat penting juga untuk menemukan tim yang tepat dan sesuai dengan bisnis.