Industri logistik menjadi salah satu industri yang ikut terdampak dengan adanya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.
Munculnya beragam platform ecommerce mengubah pendekatan pengiriman di dalam industri logistik, yang semula hanya dilakukan oleh perusahaan kini dilakukan juga oleh banyak individu.
Namun, berdasarkan data penilaian Logistic Performance Index (LPI) terhadap enam indikator, yakni Customs, Infrastructure, International Shipment, Logistics Competency, Tracking and Tracing, dan Timeliness, Industri logistik Indonesia menempati posisi 63 di tahun 2016.
Menurunnya posisi tersebut dari posisi 53 pada tahun 2014 menunjukkan terdapat beberapa permasalahan yang terjadi dalam industri logistik Indonesia.
Padahal, berdasarkan hasil kajian Ernst & Young (EY) dan Kementerian Koordinator Perekonomian, bisnis ecommerce di Indonesia akan meningkat hingga sepuluh kali lipat pada tahun 2020 dibandingkan tahun 2015.
Potensi pertumbuhan bisnis ecommerce ini harus didukung sekaligus menjadi peluang yang cukup besar bagi pos logistik nasional.
Baca Juga:
Efisiensi Sistem Pengiriman Barang, Tugas Baru Startup logistik di Indonesia
Oleh karena itu, untuk menyiapkan industri logistik ecommerce dalam mendukung ekonomi digital, Kementerian Informasi dan Informatika mengadakan seminar bertajuk “Kontribusi Industri Logistik untuk Ekonomi Digital”.
Membuka seminar ini, Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Ahmad Ramli menyampaikan, “Sekarang terjadi perubahan karena pengiriman secara individual menjadi meningkat karena adanya tokopedia, toko online, dan lainnya.”
Bagi Ahmad Ramli, bisnis logistik dan ecommerce merupakan dua hal yang tidak terpisahkan, mengingat toko-toko online tidak akan berjalan jika jasa logistik tidak tersedia.
Dengan mempertemukan stakholders, seminar tersebut diharapkan dapat merumuskan beragam solusi untuk industri logistik, dari mulai regulasi hingga optimalisasinya.
Seminar Nasional ini diikuti oleh 350 peserta yang berasal dari berbagai macam unsur yang terkait di dalam industri logistik, termasuk pelaku ecommerce, industri perbankan, industri telekomunikasi, dan lain sebagainya.