Sebagai usaha untuk memerangi kejahatan cyber, Facebook mengumumkan bahwa pihaknya telah membuat larangan bagi laman yang sering menyebarkan berita tidak benar atau hoax untuk membeli dan memasang iklan di Facebook.
Dilansir dari TechCrunch, Facebook mengungkapkan telah bekerja sama dengan petugas pemeriksa fakta seperti Snopes dan AP untuk menandai berita yang tidak akurat, termasuk konten hoax dan berita palsu.
Jika tim pencari fakta mendeteksi sebuah laman menyebarkan berita palsu, maka tautan tersebut tidak akan bisa dibagikan di beranda Facebook. Lebih lanjut lagi, Facebook akan menolak laman penyebar hoax tersebut memasang Facebook Ads.
Tahun lalu Facebook dikritik atas perannya dalam membantu penyebaran berita palsu. Direktur Produk, Rob Leathern mengatakan bahwa perusahaan tersebut telah berusaha melawan penyebaran konten hoax dalam tiga cara yaitu mengakhiri economic incentive bagi laman penyebar hoax, memperlambat penyebaran konten, dan membuat fitur yang membantu pengguna mendeteksi berita palsu.
Leathern mengatakan bahwa pelarangan pembelian iklan ini karena Facebook tidak ingin terlibat dalam penyebaran konten hoax. “Kami khawatir ada pages yang memposting berita palsu untuk membangun opini publik,” ungkap Leathern lagi. Dengan kebijakan baru ini Facebook berharap laman penyebar hoax akan lebih sulit menarik pemirsa.