Sejumlah perusahaan rintisan (startup) digital Indonesia akan diperkenalkan dalam The 1st NextICorn International Summit pada tanggal 09-10 Mei 2018 mendatang di Nusa Dua, Bali.
Forum akbar tersebut dirancang untuk mengenalkan potensi startup digital kepada investor global, keterbukaan pemerintah dan kematangan masyarakat dalam kampanye Indonesia sebagai “Digital Paradise”.
“Kita perkenalkan Indonesia itu sebagai digital paradise, tempatnya bukan cuma bagus tapi government-nya juga sangat welcoming untuk digital initiative ini. Kita masyarakatnya juga sudah matang secara global, mahir pakai fintech, aplikasi, sehingga dapat menciptakan unicorn yang statusnya didapat hanya dengan mengaddress customer di Indonesia,” papar Chief Coordinator of NextICorn Promotion Roadshow Calendar, Donald Wihardja dalam Konferensi Pers di Ruang Serbaguna Kementerian Kominfo, Jumat (04/05/2018).
Baca juga: Menkominfo Harap Ada Fintech Jadi Unicorn
The 1st NextICorn International Summit yang akan diselenggarakan di Bali Nusa Dua Convention Centre ini juga menjadi salah satu solusi Pemerintah Republik Indonesia atas beberapa permasalahan yang dialami startup digital.
"Terutama mereka yang berada di Zona Missing Middle atau Series B. Di mana para startup umumnya mendapat pendanaan di awal, biasa disebut Series Pre-A atau Series A, namun kesulitan dalam mendapatkan pendanaan berikutnya. Melalui NextICorn, kami membantu menjembatani mereka yang sudah sampai di titik ini, yang memang susah mendapat pendanaan,” papar Donald.
Hingga menjelang perhelatan The 1st NextICorn International Summit, sebanyak 70 startup telah dikurasi berdasarkan kesiapan dalam aspek pendanaan. Proses kurasi dilaksanakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Global Consulting Ernst & Young. Melalui kurasi, startup dibantu menyusun resume singkat dalam satu halaman mengenai gambaran serta model bisnis.
Baca juga: Investor Global Berburu Startup di NextICorn International Summit
"Kita telah susun compendium atau booklet yang berisi informasi tentang startup tersebut sesuai dengan standar kebutuhan investor. Informasi yang disusun dalam compedium tersebut di antaranya model bisnis, kategori, proses, perkembangan terakhir start up tersebut, keadaan keuangan, serta potensi ke depannya," jelas Deputy to the Chairman for NextICorn Strategy Formulation Coordination, Lis Sutjiati.
Menurut Lis, dengan kriteria yang telah ditentukan akan dapat diketahu kelas atau tahapan pendanaan masing-masing startup. Untuk masuk program ini bukan hanya karena bagus. Startup akan diminta mengisi berbagai kriteria yang dibutuhkan untuk melakukan assessment oleh EY.
“Kita bikinin compedium, semacam booklet-nya. Nanti akan ketahuan kelasnya. Jadi nanti mereka tidak semuanya berada di tahapan yang sama. Ada yang siap untuk menerima 1 juta, 1 sampai 5 juta, di atas 5 juta,” jelas Lis.
Melalui pedoman, diharapkan investor akan lebih mudah dalam mendapatkan informasi mengenai kondisi startup, sehingga proses pendanaan atau inevstasi dapat berlangsung lebih cepat. "Follow-up nya lebih cepat dan akan meningkatkan peluang investasi yang pada gilirannya akan mempercepat kelahiran unicorn baru di Indonesia," tambah Lis Sutjiati.
Sebagai informasi, beberapa bidang startup yang akan terlibat dalam 1st NextICorn International Summit antara lain, fintech lending, fintech payment, bidang e-commerce, enabler, serta bidang pendidikan.
Baca juga: Kominfo dan Amvesindo Resmikan Gerakan The Next Indonesia Unicorn