Perempuan harus memiliki keyakinan bahwa mereka mampu dan bisa melengkapi para pemimpin pria yang selama ini mendominasi industri teknologi informasi dan komunikasi serta startup digital.
Spirit ini menjadi bagian dalam Women Leadership Forum bertema “Women Leadership in Disruption Era: Does Gender Matter?” Acara yang digagas iCIO Community ini memberikan empowerement, dorongan, dan inspirasi untuk para perempuan muda yang berkarir di bidang TIK agar mereka terus bersemangat berkarir dan merealisasikan mimpi-mimpinya di industri TIK dan startup digital.
Debbie Nova, Coordinator of Membership Division, iCIO Community mengatakan, “Potensi-potensi wanita di bidang TI bisa digali lebih dalam. Namun, perlu juga memahami tantangan-tantangan yang ada dalam mendukung karir wanita di TIK dan startup digital ini.”
Berdasarkan data StartupRanking, Indonesia saat ini berada di peringkat ketiga dalam daftar negara yang memiliki jumlah startup terbanyak yakni sejumlah 1754 di bawah Amerika Serikat (28.693), India (4857).
Baca juga: 'Srikandi' BukaLapak Belajar Investasi
Meski demikian, dari sisi gender ternyata masih sedikit sekali yang dinikmati oleh founder-founder startup perempuan. Survei Daily Social baru-baru ini mengungkap komposisi startup yang dibangun oleh perempuan hanya sekitar 20 persen dibanding 70 persen yang didirikan oleh kaum pria.
Jeny Mustopha, Coordinator Membership Division, iCIO Community mengatakan, sudah saatnya empowerment menjadi tugas bersama untuk memberikan dukungan sekaligus memberikan apresiasi kepada semua perempuan yang sudah dengan berani mengambil kesempatan untuk merealisasikan mimpi-mimpinya dan sukses di industri TIK dan startup digital.
Baca juga: Potret E-commerce dan Kartini Digital Masa Kini
Dalam keynote speech-nya Betti Alisyahbana, mantan pimpinan IBM Asia Pasifik menekankan perempuan memiliki berbagai keunggulan di untuk menjadi pemimpin di era disrupsi digital yang menghadapi tantangan utama minimnya kesiapan sumber daya manusia.
“Ada 7 aspek yang harus dikembangkan dan dimiliki perempuan agar berbagai keunggulan yang dimilikinya itu dapat membantunya meraih kesuksesan di era disrupsi digital itu, yakni membangun visi, mencari dan mendapatkan mentor yang tepat; berani mengambil resiko; membangun jaringan relasi;kemampuan berkomunikasi secara efektif, tekun serta work-life balance,” jelasnya.