Blockchain merupakan salah satu teknologi revolusioner. Teknologi ini telah membawa banyak manfaat dan solusi bagi beragam jenis industri, dari pasar model hingga bisnis musik.
Meskipun demikian, teknologi yang sedang hype beberapa waktu belakangan ini masih diliputi dengan ketidakpastian untuk urusan pembagian yang adil di beberapa kasus.
Lalu, bagaimana dengan perusahaan yang Anda miliki? Apakah akan ikut mulai menggunakan teknologi ini? Bagaimana Anda akan menggunakan pendekatannya?
Dilansir dalam TechCrunch, menurut Juniper Research, enam dari sepuluh perusahaan besar telah mempertimbangkan atau sedang dalam proses pemanfaatan teknologi Blockchain.
Dalam hasil penelitian tersebut juga disebutkan bahwa dua per tiga dari perusahaan yang telah mencapai tahap proof of concept berharap blockchain dapat terintegrasi pada akhir 2018.
Baca Juga:
Blockchain Bisa Dukung Perbankan Hingga Smart City
Penelitian tersebut juga menuturkan bahwa terdapat tiga jenis perusahaan yang akan paling diuntungkan dan yang paling membutuhkan teknologi blockchain di sistemnya.
Ketiga jenis perusahaan tersebut adalah yang bergerak di bidang transparansi dalam transaksi, sistem penyimpanan current dependence legacy, dan transmisi informasi bervolume tinggi.
Bagi banyak perusahaan, implementasi blockchain bisa dilakukan dengan melakukan pendekatan untuk melihat seberapa ketidakefisienan sistem yang terjadi pada saat ini.
Dengan metode pendekatan implementasi ini, perusahaan hanya perlu merancang dan mengembangkan ulang sistem atau proses yang lama agar lebih cocok dengan dunia digital.
Metode implementasi blockchain ini diklaim lebih dapat memberikan hasil ke perusahaan, dibandingkan perusahaan harus mencari sesuatu yang baru atau teknolgi yang belum diketahui.
Baca Juga:
Blockchain, Teknologi di Balik Bitcoin yang Dilirik Banyak Industri
Hal ini didukung juga oleh Juniper Research yang menyebutkan, mengubah sistem dapat menghasilkan solusi yang lebih baik dan murah dari pada perubahan teknologi dalam mengatasi masalah.
Implementasi blockchain dianggap sebagai solusi bagi beberapa permasalahan. Hal ini dikarenakan kemudahan membayangkannya untuk digunakan pada beragam masalah.
Namun, perlu dipertimbangkan bahwa menggunakan teknologi blockchain untuk mengatasi permasalahan yang telah diketahui pun masih berupa solusi teoritis.
Blockchain dalam bentuk sederhana adalah sebuah alternatif bagi database tradisional. Namun, blockchain memiliki sifat yang cukup jauh berbeda dengan database, terkhusus sifatnya yang terdesentralisasi yang juga membutuhkan biaya.
Permasalahan term permissionless dan privasi juga masih cukup menjadi perbincangan hangat. Hal ini cukup dapat menambah kebingungan bagi beberapa perusahaan.
Di sisi lain, teknologi ini menawarkan solusi untuk bertransaksi yang lebih terpercaya, kapasitas yang lebih fleksibel, dan beberapa penggunaan pada banyak kasus potensial.
Lalu, bagaimana dengan perusahaan Anda?