Usai mengakuisisi bisnis Uber di Asia Tenggara, Grab tampaknya mulai membidik dana segar sebagai amunisi memperluas jangkauan pasar. Perusahaan transportasi online itu kabarnya sebentar lagi akan mendapat suntikan dana baru dari raksasa e-commerce asal China, Alibaba.
Mengutip Busininess Insider Singapura, tak tanggung-tanggung nilai investasi Grab dari Alibaba diperkirakan sekitar US$ 6 miliar atau setara Rp 82,5 triliun.
Menurut sumber terdekat yang mengetahui hal ini, rencana langkah pendanaan tersebut baru sebatas diskusi tahap awal. Namun, kompetitor Go-Jek ini sebenarnya sudah pernah bernegosisasi dengan Alibaba, tapi gagal karena Tokopedia lebih diprioritaskan.
Baca juga: Ambisi Besar Grab Pasca Akuisisi Uber Asia Tenggara
Kendati Alibaba fokus berinvestasi pada Tokopedia, rencana investasi ini tak terlepas dari persaingan dengan kompetitornya, Tencent Holding Ltd. yang lebih dulu mengucurkan dana ke Go-Jek US$150 juta atau Rp2 triliun pada Juli 2017.
Alibaba selama ini beraliansi dengan Softbank dan telah menyuntikkan dana senilai US$ 1,1 miliar atau setara Rp 15,1 triliun ke Tokopedia pada Agustus 2017. Salah satu syarat Softbank tertarik dengan Tokopedia lantaran Alibaba juga akan berinvestasi pada Grab. Selain itu, Alibaba juga berinvestasi ke Lazada senilai US$ 4 miliar atau kisaran Rp 55 triliun.
Baca juga: Go-jek Terima Suntikan Dana Rp1,3 Triliun dari Raksasa E-Commerce JD.Com
Sementara itu, dalam laporan TechCrunch disebutkan Alibaba belum mengonfirmasi soal pendanaan ke Grab walaupun kedua pihak telah mengadakan pertemuan pada musim panas lalu untuk membicarakan soal investasi.
Grab sendiri hingga kini sudah mengantongi pendanaan US$ 4,1 miliar atau setara dengan Rp 56,5 triliun, dari 11 kali putaran sejak tahun 2013 hingga awal 2018.
Baca juga: Dapat Kucuran 14,7 Triliun dari Alibaba, Tokopedia Janji Tingkatkan Layanan