Platform P2P lending Modalku mengambil langkah terbaru yaitu sertifikasi ISO 27001 yang merupakan standar sistem manajemen keamanan informasi internasional yang berdasarkan analisis risiko terhadap informasi yang dimiliki oleh perusahaan.
Langkah tersebut sebagai bentuk bukti komitmen Modalku akan keamanan data dan privasi pengguna. Dengan ISO 27001, Modalku bertujuan untuk mengurangi potensi penyalahgunaan data, hacking dan pencurian identitas. Modalku merupakan lembaga P2P lending pertama di Indonesia yang bersertifikasi ISO 27001.
“Dengan adanya ISO 27001, Modalku dapat melayani pengguna lebih baik dengan standar sistem manajemen keamanan informasi kelas internasional. Kami percaya bahwa upaya Modalku untuk terus berkembang dan mengedepankan keamanan informasi pengguna adalah kunci inovasi inklusi finansial di Indonesia,” terang Reynold Wijaya selaku Co-Founder dan CEO Modalku, dikutip dari keterangan resmi yang diterima Digination.id (Kamis, 8/7).
Menurut Reynold, pencapaian industri P2P lending di Indonesia merupakan langkah penting untuk mendukung inklusi keuangan dan memperkuat ekonomi nasional. “Sesuai slogan perusahaan kami, yaitu ‘Bersama Memajukan Ekonomi Indonesia’, Modalku dibangun dengan impian besar untuk mendukung sistem keuangan tanah air,” tuturnya.
Reynold menjelaskan, studi International Monetary Fund (IMF) dan National Bureau of Economic Research (NBER) menunjukkan bahwa UMKM di negara-negara berkembang menghadapi banyak tantangan terkait akses pinjaman. Dengan adanya alternatif baru untuk akses kredit usaha, kegiatan wirausaha akan semakin berkembang. UMKM yang berdiri pun akan semakin banyak. Faktor-faktor ini berdampak positif pada perkembangan angka Produk Domestik Bruto nasional.
Untuk membantu meningkatkan dan menjaga kredibilitas kegiatan wirausaha, saat ini Modalku juga telah menerapkan prinsip Responsible Lending. Prinsip ini adalah asas operasi Modalku untuk melakukan analisa penilaian pertumbuhan bisnis UMKM yang terkait dan kemampuan finansial mereka untuk melakukan pembayaran rutin dan melunasi pinjaman, menggunakan teknik penilaian kredit yang sesuai sebelum memberikan kredit.
“Dengan adanya Responsible Lending, pengguna Modalku dapat menerima informasi yang jelas mengenai biaya pinjaman dan tingkat suku bunga yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan UMKM yang terkait,” ujar Reynold.
Dampak industri P2P lending terhadap keuangan Indonesia semakin kuat. Data terakhir OJK mencatat bahwa P2P lending, salah satu model bisnis teknologi finansial (fintech), telah mendanai pinjaman sebesar Rp 2,5 triliun selama 2017 di Indonesia. Saat ini, Modalku telah berhasil menyalurkan lebih dari Rp 1,22 triliun pinjaman modal usaha bagi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Indonesia, Singapura, dan Malaysia.